SOLOPOS.COM - Ilustrasi bersiap berangkat umrah. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Umat muslim diminta lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan tawaran harga paket perjalanan umrah yang murah atau sistem yang menggiurkan.

Hal ini bagian dari upaya antisipasi seiring mencuatnya kasus penipuan perjalanan umrah oleh PT Naila Syafaah Wisata Mandiri (NSWM) dengan kerugian mencapai kurang lebih Rp91 miliar.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Ketua  Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu mengatakan kantor perwakilan biro perjalanan umrah Naila Syafaah terletak di Klaten.

Kemungkinan, jemaah umrah tak hanya berasal dari Klaten melainkan daerah lain di Soloraya, termasuk Kota Solo.

“Setahu saya, kantor pusatnya di Jakarta namun ada kantor perwakilan yang tersebar di beberapa daerah termasuk Klaten. Bisa jadi, pemasarannya sampai ke daerah-daerah lain di Soloraya. Bahkan sampai Jogja,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (31/3/2023).

Her menyebut pihak biro perjalanan umrah Naila Syafaah tak pernah berinteraksi dengan anggota maupun pengurus Perpuhi. Sehingga, Her tak mengetahui secara jelas latarbelakang dan program perjalanan umrah yang ditawarkan kepada umat muslim.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, umat muslim tergiur harga paket perjalanan umrah yang ditawarkan Naila Syafaah.

Direktur Dewangga Lil Hajj Wal Umrah Solo ini menghimbau agar umat muslim yang berniat melakukan ibadah umrah lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih biro perjalanan yang kredibel.

“Jangan tergiur tawaran harga paket umrah yang murah atau sistem perjalanan umrah yang menggiurkan. Jadi harus lebih hati-hati lagi bagi umat muslim yang berniat melakukan perjalanan umrah ke Tanah Suci,” ujar dia.

Direktur Utama (Dirut) Zam Zam Tour dan Travel, Muhammad Tri Wibowo mengatakan sebenarnya, kasus penipuan perjalanan umrah tersebut sudah berjalan lama.

Tak ayal, jumlah korban penipuan perjalanan umrah sampai ratusan orang. Kasus itu baru terungkap setelah ada jemaah yang ditelantarkan dan tak bisa pulang ke Tanah Air.

Mereka lantas mengadu ke Konsulat Jenderal di Arab Saudi yang diteruskan ke Kementerian Agama (Kemenag) dan ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.

“Sudah lama kasusnya. Namun, baru viral sekarang. Kantor biro Naila Syafaah di Solo tidak ada. Mereka tak pernah srawung dengan sesama biro perjalanan umrah jadi kami tidak tahu secara jelas,” ujar dia.

Sebagai informasi, penyidik Polda Metro Jaya telah telah menangkap tiga orang dari biro perjalanan umrah Naila Syafaah. Dua diantaranya merupakan pasangan suami istri (pasutri), yakni Mahfudz Abdullah dan Halijah Amin.

Sedangkan satu tersangka lain, yakni Hermansyah yang menjabat sebagai direktur utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya