SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan siber. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — E-commerce Blibli melalui PT Global Digital Niaga menempatkan keamanan data baik bagi karyawan, perusahaan, dan pelanggan sebagai aspek yang paling krusial.

“Kami berinvestasi pada tim keamanan data baik dari internal [karyawan] maupun eksternal [pelanggan] secara end-to-end. Blibli mengadopsi Information Security Framework yang diterapkan untuk menjaga keamanan data,” kata VP Information Security Blibli, Rendra Perdana, kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Rendra melanjutkan, kerangka kerja terstruktur tersebut digunakan perusahaan untuk mengamankan jaringan dan keseluruhan sistem komputer dari ancaman keamanan.

Kerangka kerja meliputi pengaturan terhadap people, process, dan technology.

Dia memastikan Blibli secara berkala memberikan pelatihan dan sertifikasi agar SDM Blibli memiliki kemahiran yang mumpuni dalam menjaga keamanan aplikasi, jaringan, dan seluruh sistem komputer dari berbagai ancaman keamanan siber.

Rendra mengatakan, Blibli menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi keamanan data, yaitu ISO/IEC 27001 pada tahun 2013.

Tidak hanya itu, Blibli mengklaim jadi e-commerce Indonesia pertama yang mengaplikasikan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai standar mekanisme penanganan insiden siber.

Selanjutnya, e-commerce biru itu juga mendapatkan skor tertinggi di Indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai wujud komitmen dan konsistensi menjaga tata kelola keamanan sistem informasi perusahaan.

Rendra berpendapat keamanan ini bertujuan memberikan kenyamanan dan kepuasan pelanggan ketika bertransaksi.

Menurutnya, Blibli melihat tantangan keamanan siber sebagai motivasi untuk membangun ekosistem keamanan data yang mumpuni agar relevan dengan kondisi yang dinamis.

“Komitmen untuk keamanan data bersifat konsisten dan berkelanjutan, karena sifat digital yang dinamis, akan selalu ada potensi serangan hacker dan perkembangan dari industri itu sendiri. Kami juga melihat terbatasnya jumlah tenaga profesional atau SDM IT Security di Indonesia ini sebagai tantangan,” jelas Rendra.

Rendra mengatakan Blibli merekrut SDM dengan kompetensi dasar ilmu komputer lalu melakukan pelatihan mendalam agar familiar dengan lingkup IT Security.

Selanjutnya SDM juga diasah kemampuan berkomunikasinya sehingga dapat membantu edukasi hal teknis dengan baik kepada berbagai stakeholders internal maupun eksternal.

Keamanan data

Rendra mengingatkan baik individu maupun pelanggan perlu bertanggung jawab dalam menjaga keamanan data pribadi. Dia mengatakan Blibli terus mengajak pelanggan untuk bijak dalam mengelola dan menjaga keamanan pribadi.

Cara-cara yang disarankan Blibli antara lain sosialisasi keamanan data security awareness terhadap pelanggan oleh tim Customer Relations Blibli, kemudian pelanggan perlu mengetahui channel resmi Customer Care Blibli jika memerlukan bantuan atau pertanyaan.

Pelanggan sering mendapat sosialisasi antara lain agar mengganti password akun secara berkala, tidak menggunakan password yang sama di situs yang berbeda, serta menjaga kerahasiaan password dan OTP untuk menghindari penyalahgunaan dan pengambilalihan akun.

Salah seorang pengguna e-commerce di Soloraya, Rina Wahyuhidayati, mengaku dia masih membatasi penggunaan e-commerce karena kekhawatiran kerentanan pencurian data.

“Saya sebenarnya jarang pakai, tidak terlalu sering berbelanja online. Hal ini ya karena banyak kasus kebocoran data itu membuat saya merasa tidak terlalu aman menyimpan data-data di berbagai e-commerce,” papar Rina saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Rina mengaku saat ini bentuk keraguannya kepada platform e-commerce salah satunya adalah dia masih belum upgrade akun Gopay miliknya.

Rina mengatakan dia lebih memilih akun Gopay miliknya hanya bisa menjalankan transaksi uang searah saja yaitu dari rekening bank ke akun Gopay daripada bisa melakukan transaksi dua arah tetapi harus mengunggah foto KTP.

Diakuinya dengan keterbatasan transaksi di Gopay tersebut membuatnya tidak maksimal menggunakan akun Gopay maupun Gojek dan Tokopedia, tetapi dia masih ragu untuk mengunggah data-data pribadinya yang penting.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya