Bisnis
Rabu, 2 Agustus 2023 - 21:25 WIB

Marak Kecelakaan Angkutan Barang, Kemenhub Sebut Rem Blong Faktor Utamanya

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, menggelar Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Barang di Terminal Sukoharjo, Rabu (2/8/2023). (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Beberapa pengemudi truk di Soloraya menanggapi hasil analisis Direktorat Angkutan Jalan Subdit Angkutan Barang yang menyebut, rem blong menjadi faktor paling sering terjadinya kecelakaan.

Mereka menilai, penyebab rem blong cukup sulit terdeteksi karena banyaknya komponen di dalamnya.

Advertisement

Selain itu, para sopir juga menyebut, truk yang mereka kendarai selalu dalam kondisi prima sebelum beroperasi. Meskipun mereka juga tidak menyangkal ada beberapa sopir yang memiliki surat izin mengemudi (SIM) yang sudah habis masa berlakunya.

Salah satu sopir truk yang ditemui Solopos.com di daerah Teras, Boyolali, Purwanto, bercerita mengenai alasan rem blong kerap menjadi faktor terjadinya kecelakaan angkutan barang.

Advertisement

Salah satu sopir truk yang ditemui Solopos.com di daerah Teras, Boyolali, Purwanto, bercerita mengenai alasan rem blong kerap menjadi faktor terjadinya kecelakaan angkutan barang.

Menurutnya, rem blong tidak serta merta merupakan kesalahan dari sopir atau pemilik kendaraan.

“Kadang bukan karena faktor usia atau muatan kendaraan. Karena beberapa teman pernah mengalami rem blong justru ketika setelah ada pengecekan atau perawatan berarti kondisi truknya ini prima. Dalam rem itu ada bagian yang memang agak rumit, kadang kalau kena jalan enggak rata bisa bermasalah terutama di bagian brake chamber nanti bisa kendor atau terkelupas,” ungkapnya, Rabu (2/8/2023).

Advertisement

“Yang juga sering jadi faktor tapi kadang dilupakan itu sebenarnya kondisi jalan. Kadang sopir sudah nyetir enak dengan kecepatan lumayan tinggi karena jalan sepi dan mungkin dikejar waktu juga, terus tiba-tiba jalannya jelek atau bergelombang, itu bikin sering rem juga akhirnya bermasalah terutama sudah di gigi tinggi enam atau delapan,” ungkapnya.

Meski begitu, Purwanto juga menjelaskan ada beberapa sopir muatan yang memang melanggar sejumlah aturan agar tetap bisa beroperasi.

Ia menyebut salah satu yang paling sering adalah SIM atau izin operasional truk yang sudah habis masa berlakunya. Selain itu, Purwanto juga menyebut ada beberapa sopir yang juga mengganti beberapa spare part truk yang dikendarai untuk dijual.

Advertisement

“Ya yang nakal juga banyak, rata-rata ngakali SIM atau izin operasional truknya sudah habis. Ada juga jual spare part diganti yang bekas atau enggak ngecek tekanan angin untuk rem dan suspensi. Tapi yang paling sering ya memang kelebihan muatan  atau Over Dimensi dan Over Loading (ODOL),” ungkapnya.

Cerita berbeda juga dikatakan oleh sopir truk yang beroperasi di Kartasura, Ogi, yang menyebut penyebab rem blong pada truk muatan biasanya dikarenakan kondisi rem yang sudah aus atau kurangnya tekanan angin pada kompresor yang kurang.

“Ya memang kalau rem blong pasti sopirnya yang kompresornya kosong atau muatannya kelebihan. Kadang ya ada sopir truk yang asal naik saja tapi enggak ngecek kampas rem masih atau enggaknya ada. Meskipun ya ada faktor apes juga seperti remnya bocor terus kemudian bikin blong,” ulasnya.

Advertisement

Rem Blong Penyebab Kecelakaan

Sebelumnya, Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Suharto, dalam Seminar Membangun Transportasi Barang yang Selamat, Tertib dan Efisien yang digelar secara daring, Rabu (1/8/2023), dalam investasigasinya, rem blong menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan angkutan barang.

“Dari studi kami, ada lima faktor penyebab kecelakaan, mulai dari rem blong, pengemudi kelelahan, tata cara muatan yang keliru, usia kendaraan dan kompetensi pengemudi. Tapi yang paling sering jadi penyebab itu rem blong sepanjang 2022-2023,” ungkapnya.

Di sisi lain, menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, dari 15 investigasi kecelakan terakhir penyebab utama adalah rem blong.

Ia juga menekankan over dimensi dan over loading (ODOL) bukanlah faktor penyebab rem blong, melainkan hanya contributing factor.

“Penyebab utama kecelakaan angkutan barang adalah masalah rem blong, dimana hal ini disebabkan masalah perawatan terutama yang berkaitan dengan sistem pengereman. Selain itu ada penyebab kedua, masalah fatigue/ kelelahan pengemudi, seperti kita ketahui bahwa mereka umumnya tidak mengikuti aturan jam kerja yang ditetapkan Depnaker, di jalan juga tidak tersedianya tempat istirahat yang layak. Terakhir kondisi jalan juga cukup berpengaruh,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif