Solopos.com, SOLO — Sebanyak 30.007 metrik ton (mt) gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram atau gas melon disalurkan oleh PT Pertamina (Persero) untuk Kota Solo berdasarkan SK Menteri ESDM No.12.K/HK.02/DJM/2023.
Informasi tersebut disampaikan oleh Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Resposibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jateng, Brasto Galih Nugroho, sebagai sosialisasi kepada masyarakat.
“Berdasarkan SK Menteri ESDM No.12.K/HK.02/DJM/2023 tentang Penugasan Kepada PT Pertamina (Persero) Dalam Penyediaan dan Pendistribusian Isi Ulang LPG Tabung 3 Kg Tahun 2023, kuota LPG 3 kg tahun 2023 di Kota Surakarta adalah 30.007 metrik ton,” papar Brasto Jumat (20/1/2023) kepada Solopos.com.
Kuota adalah jatah yang bisa ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Kuota adalah jatah yang bisa ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Jika dikonversikan ke satuan kilogram, 1 metrik ton setara dengan 1.000 kg, artinya ada 30.000.700 kg kuota LPG subsidi untuk masyarakat kota Solo. Angka tersebut sama dengan 10.000.233,3 unit gas melon 3 kg.
Brasto menyebut kuota tersebut sama dengan kuota yang diterima Kota Solo tahun sebelumnya. Kemudian, Brasto menyebut wacana pembelian LPG 3 kg disertai verifikasi KTP masih rencana.
Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo, Budi Prasetyo, menegaskan kuota gas LPG 3 kg yang diterima Solo tidak berubah dari tahun sebelumnya.
“Sama, enggak ada perubahan,” ujarnya Jumat (20/1/2023) saat dihubungi Solopos.com.
“Verifikasi dengan KTP tujuannya mengintegrasikan data P3KE [Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Gunakan], jika data itu sudah cocok maka masyarakat bisa langsung bertransaksi seperti biasa,” papar Brasto Jumat (20/1/2023). Brasto juga menegaskan akan ada sosialisasi pembelian gas LPG 3 kg dengan verifikasi data P3KE lewat KTP.
Di sisi lain, rencana tersebut membuat kekhawatiran warung kecil biasa tidak lagi bisa menjual gas LPG 3 kg.
Brasto menegaskan, saat ini warung kecil diberi jatah 30% dari alokasi pangkalan.
“Pangkalan masih bisa menjual 30% stok LPG 3 kg ke pengecer. Jadi 70% priduk LPG 3 kg diperuntukkan konsumen akhir dan itu juga yang dijalankan di tahun 2022,” papar Brasto, Jumat (20/1/2023).
Namun, Maret mendatang rencananya alokasi untuk warung kecil hanya 20% saja.
“Saat ini pengecer masih dapat 30% dari alokasi pangkalan, tapi rencana Maret turun 20% untuk warung kecil,” ujar Budi saat dihubungi Solopos.com Jumat (20/1/2023).