SOLOPOS.COM - Armada PT SHA Solo bersiap mengirimkan bahan bakar ke konsumen, beberapa waktu lalu.

Solopos.com, SOLO–Perusahaan distribusi bahan bakar PT SHA Solo menawarkan solusi menarik bagi pelaku bisnis perhotelan untuk menekan biaya operasional melalui penghematan biaya energi.

Inovasi teknologi dalam pemakaian energi memungkinkan pihak pengelola hotel menekan biaya hingga sekitar 50%. Solusi yang disodorkan agen resmi bahan bakar minyak PT Pertamina (Persero) ini khusus terkait penggunaan solar.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dalam operasional hotel, suplai energi paling banyak berasal dari energi listrik dari PLN, disusul diesel generator dengan bahan bakar solar. Diesel generator digunakan sebagai cadangan serta digunakan jika pengelola membutuhkan tambahan suplai energi saat ada event dan sebagainya.

Selain itu di beberapa hotel, solar juga digunakan sebagai bahan bakar di boiler. Sementara, pemakaian bahan bakar elpiji umumnya digunakan sebagai bahan bakar di pantry.

Baca Juga: Permintaan BBM Naik 58 Persen, Dirut Pertamina Pastikan Stok Aman

Mengutip penelitian JICA dengan BPPT dan Kementerian ESDM (2008), konsumsi solar di hotel di Jakarta, Bali, dan Jogja bervariasi dengan kisaran 9%-14% dari total kebutuhan energi dan air. PT SHA Solo menawarkan program konversi pemakaian solar ke CNG atau compressed natural gas.

“Kami menawarkan solusi energi dengan konversi penggunaan solar ke CNG. Sudah kami uji coba di Bandung dan terbukti menghemat 50%. Bagi hotel, ini tentu menjadi solusi setelah dua tahun mengalami kesulitan bisnis di masa pandemi,” kata Direktur Marketing PT SHA Solo, Aris Nuryanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (10/5/2022).

Saat ini, perusahaan yang juga melayani distribusi bahan bakar untuk kapal (bunkering) ini masih menyiapkan sejumlah kelengkapan untuk secara resmi menawarkan program konversi tersebut kepada customer sekitar dua bulan ke depan.

Aris optimistis solusi itu akan memperkuat ketahanan bisnis pelaku usaha hotel, khususnya menghadapi tren pemulihan ekonomi yang saat ini sedang berjalan.

Menurut dia, PT SHA Solo siap menjadi partner industri untuk memberikan layanan energi guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Pertamina Proyeksi Ada Peningkatan Konsumsi BBM dan Elpiji

Dikenal sebagai distributor energi di Pulau Jawa dan sebagian Kalimantan, Sulawesi, serta Sumatra, bisnis PT SHA Solo berawal dari perusahaan lokal pada 2013. Seiring perkembangan bisnis, perusahaan ini resmi menjadi agen bahan bakar Pertamina pada 2016.

Pada 2018, PT SHA Solo bertransformasi menjadi perusahaan nasional dengan membukukan penjualan 5.000 kiloliter (kl) per bulan. Kemudian, perusahaan berkembang menjadi agen bunker dari kapal ke kapal.

Kinerja positif PT SHA Solo membawa perusahaan tersebut mendapatkan beberapa penghargaan agen terbaik dari Pertamina. Pada 2019, perusahaan mengelola puluhan armada truk tangki dan kapal tanker dengan kapasitas 500 kl hingga 3.000 kl.

Aris menambahkan saat ini PT SHA Solo memiliki 200 armada darat berstandar keamanan internasional, 15 kapal tanker, dan 16 kantor cabang di seluruh Indonesia. Selain berfokus pada bisnis di sektor logistik energi, perusahaan juga membangun lini bisnis percetakan berbasis digital dan perusahaan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya