SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Modal Syariah. (ojk.go.id)

Solopos.com, SOLO – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total jumlah investor syariah per Desember 2022 mencapai 117.842 investor.

Sementara investor syariah di Jawa Tengah menduduki peringkat empat dengan jumlah 12.449 investor dan nilai transaksi senilai Rp1,8 triliun.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Perkembangan pasar modal syariah terus tumbuh selama satu dekade terakhir. Jumlah investor syariah di setiap daerah juga terus bertambah.

Ini membuktikan potensi pasar modal syariah masih bisa dikembangkan secara berkelanjutan pada masa mendatang.

Pasar modal syariah di Tanah Air memiliki transaksi saham secara end-to-end yang telah memenuhi prinsip syariah. Mulai dari mekanisme transaksi, mekanisme kliring dan penjaminan hingga mekanisme penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh mengatakan kinerja pasar modal syariah menunjukkan catatan positif hampir di setiap tahun. Hal ini tercermin dari jumlah investor syariah yang terus bertambah setiap tahun. Bahkan, 78 persen dari total jumlah investor syariah merupakan kelompok produktif.

“Per Desember 2022, total jumlah investor sebanyak 117.842 investor. Secara growth, terus tumbuh setiap tahun. Ini menjadi tantangan kami untuk mengembangkan peluang dan kesempatan agar berkontribusi dalam perekonomian daerah,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Hotel Alila, Jalan Slamet Riyadi, Sabtu (18/2/2023).

Irwan, sapaan akrabnya, membeberkan kinerja pasar modal syariah secara nasional di setiap provinsi. Kinerja pasar modal syariah di DKI Jakarta masih menduduki rangking paling pucuk dibanding daerah lainnya. Disusul Jawa Barat dan Jawa Timur.

Sementara Jawa Tengah menduduki peringkat empat dengan total jumlah investor syariah per akhir 2022 sebanyak 12.449 dengan nilai transaksi senilai Rp1,8 triliun.

“Pertumbuhan investor terus bergerak termasuk di Jawa Tengah. Kami juga melakukan identifikasi market seperti apa,” kata dia.

Lebih jauh, Irwan menambahkan mayoritas investor syariah merupakan kelompok masyarakat produktif dengan rentan usia 17 tahun-55 tahun. Selama ini, investor syariah terbesar masih kelompok pengusaha.

“Kami yakin pasar modal syariah di Soloraya mencatatkan pertumbuhan psoitif pada tahun ini. Buktinya, ada anggota bursa system online trading syariah (SOTS) di Solo,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya