Bisnis
Kamis, 6 April 2023 - 20:45 WIB

Mantap! Capaian Jaminan Kesehatan di Solo Hampir 100%

Maymunah Nasution  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tarif baru Kemenkes mengumumkan tarif baru pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, SOLO — Proses pencapaian jaminan kesehatan Universal Health Coverage (UHC) Kota Solo pada Maret 2023 sebesar 97.27% berdasarkan data dari BPJS Kesehatan Cabang Solo.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solo, Dyah Miryanti, mengatakan UHC Solo mencapai 563.379 jiwa dari total penduduk 579.212 jiwa, dan ada sebanyak 15.833 warga belum menjadi peserta JKN.

Advertisement

Sementara itu, untuk Kabupaten Wonogiri, capaian UHC sebesar 81.54% atau 873.013 jiwa dari total penduduk 1.070.654 jiwa. Total warga Wonogiri yang belum terkaver jaminan BPJS Kesehatan sebesar 197.641 jiwa.

Selanjutnya untuk Kabupaten Sukoharjo, UHC sebesar 816.826 jiwa dari 899.407 jiwa, atau sekitar 90.82% dengan total penduduk yang belum ikut kepesertaan JKN sebesar 82.581 jiwa.

Advertisement

Selanjutnya untuk Kabupaten Sukoharjo, UHC sebesar 816.826 jiwa dari 899.407 jiwa, atau sekitar 90.82% dengan total penduduk yang belum ikut kepesertaan JKN sebesar 82.581 jiwa.

Kemudian di Kabupaten Sragen, dari total 1.006.486 jiwa penduduk kabupaten tersebut, ada 845.293 penduduk yang sudah dikaver kepesertaan JKN.

Sisanya sebesar 161.193 masih belum ikut kepesertaan JKN dan total UHC Kabupaten Sragen sebesar 83.98%. Kondisi di Kabupaten Karanganyar tidak berbeda jauh dengan besarnya UHC 88.37% yaitu sebesar 827.602 jiwa dari total 936.492 jiwa.

Advertisement

Jika diurutkan dari terbesar ke terkecil, UHC paling tinggi diraih Kota Solo sebesar 97.27%. Disusul Sukoharjo 90.82%, Karanganyar 88.37%, Sragen 83.98%, dan Wonogiri 81.54%.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti, mengatakan saat ini UHC BPJS Kesehatan melampaui UHC jaminan sosial di Amerika Serikat.

Hal itu disampaikannya dalam webinar BPJS Kesehatan, Kamis (6/4/2023).

Advertisement

Ghufron menyebutkan komitmen BPJS Kesehatan selanjutnya adalah menaikkan tarif, menjaga cashflow di RS, dan memastikan tidak ada utang di RS maupun Puskesmas.

“Kalau untuk bulan puasa 2023 ini klaim turun, mungkin masyarakat jadi sehat 100% atau memang tidak berobat, kami belum cek,” papar Ghufron dalam kesempatan webinar Pelayanan JKN Saat Libur Lebaran Tahun 2023.

Ghufron juga mengatakan BPJS Kesehatan akan mengadakan kerja sama baru, tidak hanya dengan rumah sakit baru tetapi juga dengan program-program baru di berbagai rumah sakit Indonesia.

Advertisement

Secara umum kepesertaan BPJS Kesehatan saat ini terdiri dari lima jenis, antara lain PBI APBN, PBI APBD, PPU, PBPU, dan BP.

PBI APBN adalah Penerima Bantuan Iuran melalui pendanaan APBN. Sementara PBI APBD dari pendanaan APBD/Jaminan Kesehatan Daerah.

Selanjutnya ada PPU yaitu Pekerja Penerima Upah meliputi ASN, TNI, Polri, Pekerja Swasta, BUMN, dan BUMD.

PBPU adalah Pekerja Bukan Penerima Upah seperti pekerja informal. Sementara BP adalah Bukan Pekerja, termasuk di antaranya investor, pemberi kerja, veteran, perintis kemerdekaan, dan pensiunan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif