Bisnis
Selasa, 14 Maret 2023 - 16:38 WIB

Manajemen Keuangan Jadi Kendala Utama UMKM untuk Berkembang

Galih Aprilia Wibowo  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi manajemen keuangan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pengelolaan manajemen keuangan disebut sebagai kendala utama dalam pengembangan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Hal tersebut diungkapkan Staf Bidang UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Kota Solo, Iwang Digita Rinaldi, saat ditemui Solopos.com dalam acara Forum Konsultasi Publik Penyusunan Standar Pelayanan 2023 di Harris Hotel, Solo, pada Selasa (14/3/2024).

Advertisement

Iwang menuturkan bukan usia yang menjadi penyebab UMKM bisa naik kelas. “Tapi terkait pengelolaan kebutuhan, masih banyak yang belum bisa memisahkan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan bisnis. Mayoritas yang sudah kami monitoring dan evaluasi, ada pelatihan terkait manajemen keuangan juga,” ujar Iwang.

Iwang menguraikan telah banyak dilakukan pelatihan manajemen keuangan, salah satunya fasilitas penggunaan Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SiApik). Namun guna keperluan sehari-hari membuat pelaku UMKM ini tidak bisa memisahkan antara modal usaha dan penggunaan pribadi.

Advertisement

Iwang menguraikan telah banyak dilakukan pelatihan manajemen keuangan, salah satunya fasilitas penggunaan Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SiApik). Namun guna keperluan sehari-hari membuat pelaku UMKM ini tidak bisa memisahkan antara modal usaha dan penggunaan pribadi.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo tumbuh pesat karena pandemi Covid-19. Saat ini jumlah pelaku UMKM di Kota Solo sebanyak 11.157.

Data tersebut tercatat pada 2022 yang naik hingga tiga kali lipat dibandingkan 2021 yang hanya 3.635 UMKM. Iwang sendiri menguraikan perkembangan UMKM di Kota Solo ini salah satunya didukung dengan banyaknya festival dan pameran secara gratis. Kegiatan ini seringkali difasilitasi oleh banyak pihak yang digunakan sebagai media promosi dan target pasar baru.

Advertisement

Aplikasi Catat Keuangan Bank Indonesia ini bisa diunduh melalui Google Play Store. Aplikasi ini bisa diakses secara offline. Dengan begitu, Para pelaku UKM yang berada di wilayah yang koneksi internetnya tidak stabil tetap bisa menggunakan aplikasi ini tanpa kendala.

Keamanan data pengguna di dalam aplikasi ini juga terjamin, para pelaku UKM juga bisa memasukkan password yang bisa disetel guna mengamankan data transaksi. Si Apik adalah aplikasi pencatatan informasi keuangan yang dapat membantu para UKM untuk melakukan pembukuan dan pencatatan setiap transaksi keuangan yang mereka lakukan.

Aplikasi ini dapat mencatat jenis transaksi sederhana bagi usaha perorangan/usaha mikro ataupun usaha skala kecil. Standar pencatatannya sendiri mengacu pada standar yang telah disusun oleh Bank Indonesia bersama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Advertisement

Jadi, sistem pencatatan pada aplikasi ini sudah baku, diakui dan diterima oleh berbagai lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Dengan demikian, laporan-laporan yang dihasilkan dari aplikasi ini juga bisa dijadikan sebagai landasan pengajuan pembiayaan kredit kepada lembaga keuangan.

Untuk sistem pencatatannya sendiri, aplikasi ini menganut sistem Input Single Entry (menurut transaksinya) sehingga tidak menginput berdasarkan akun-akun yang merumitkan. Hal ini tentunya akan mempermudah penggunaan aplikasi (pelaku usaha) untuk mencatat dan menghasilkan laporan keuangan. Terlebih mereka yang tidak memahami akuntansi secara terperinci.

Dengan sistem aplikasi ini, pengguna tak perlu memilih transaksi debit dan memilih lawan transaksi kreditnya (seperti pada sistem Double Entry). Pengguna aplikasi ini hanya perlu mengkategorikan sebuah transaksi, apakah termasuk transaksi penerimaan atau transaksi pengeluaran.

Advertisement

Si Apik ini sendiri dapat digunakan oleh berbagai jenis UKM baik yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan ataupun manufaktur. Pencatatan persediaannya sendiri menggunakan sistem FIFO, dimana barang yang akan dikeluarkan terlebih dahulu adalah barang yang paling awal masuknya.

Hal ini akan memudahkan para pengguna aplikasi untuk memonitor barang yang keluar masuk gudang serta menjaga stok barang agar tidak spoil. Si Apik ini dapat menyajikan berbagai informasi laporan keuangan seperti laporan neraca, laba rugi, arus kas dan rincian pos keuangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif