SOLOPOS.COM - Ilustrasi manajemen keuangan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pengelolaan manajemen keuangan disebut sebagai kendala utama dalam pengembangan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Hal tersebut diungkapkan Staf Bidang UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Kota Solo, Iwang Digita Rinaldi, saat ditemui Solopos.com dalam acara Forum Konsultasi Publik Penyusunan Standar Pelayanan 2023 di Harris Hotel, Solo, pada Selasa (14/3/2024).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Iwang menuturkan bukan usia yang menjadi penyebab UMKM bisa naik kelas. “Tapi terkait pengelolaan kebutuhan, masih banyak yang belum bisa memisahkan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan bisnis. Mayoritas yang sudah kami monitoring dan evaluasi, ada pelatihan terkait manajemen keuangan juga,” ujar Iwang.

Iwang menguraikan telah banyak dilakukan pelatihan manajemen keuangan, salah satunya fasilitas penggunaan Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SiApik). Namun guna keperluan sehari-hari membuat pelaku UMKM ini tidak bisa memisahkan antara modal usaha dan penggunaan pribadi.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo tumbuh pesat karena pandemi Covid-19. Saat ini jumlah pelaku UMKM di Kota Solo sebanyak 11.157.

Data tersebut tercatat pada 2022 yang naik hingga tiga kali lipat dibandingkan 2021 yang hanya 3.635 UMKM. Iwang sendiri menguraikan perkembangan UMKM di Kota Solo ini salah satunya didukung dengan banyaknya festival dan pameran secara gratis. Kegiatan ini seringkali difasilitasi oleh banyak pihak yang digunakan sebagai media promosi dan target pasar baru.

Dilansir dari laman, kemenkopukm.go.id, umumnya tingkat pemahaman para pelaku UKM mengenai akuntansi atau transaksi pencatatan keuangan di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, Bank Indonesia berupaya mendorong kemajuan UKM dengan menciptakan sebuah SiApik yang bisa diakses oleh para pelaku UKM untuk mencatat transaksi keuangan yang mereka miliki.

Aplikasi Catat Keuangan Bank Indonesia ini bisa diunduh melalui Google Play Store. Aplikasi ini bisa diakses secara offline. Dengan begitu, Para pelaku UKM yang berada di wilayah yang koneksi internetnya tidak stabil tetap bisa menggunakan aplikasi ini tanpa kendala.

Keamanan data pengguna di dalam aplikasi ini juga terjamin, para pelaku UKM juga bisa memasukkan password yang bisa disetel guna mengamankan data transaksi. Si Apik adalah aplikasi pencatatan informasi keuangan yang dapat membantu para UKM untuk melakukan pembukuan dan pencatatan setiap transaksi keuangan yang mereka lakukan.

Aplikasi ini dapat mencatat jenis transaksi sederhana bagi usaha perorangan/usaha mikro ataupun usaha skala kecil. Standar pencatatannya sendiri mengacu pada standar yang telah disusun oleh Bank Indonesia bersama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Jadi, sistem pencatatan pada aplikasi ini sudah baku, diakui dan diterima oleh berbagai lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Dengan demikian, laporan-laporan yang dihasilkan dari aplikasi ini juga bisa dijadikan sebagai landasan pengajuan pembiayaan kredit kepada lembaga keuangan.

Untuk sistem pencatatannya sendiri, aplikasi ini menganut sistem Input Single Entry (menurut transaksinya) sehingga tidak menginput berdasarkan akun-akun yang merumitkan. Hal ini tentunya akan mempermudah penggunaan aplikasi (pelaku usaha) untuk mencatat dan menghasilkan laporan keuangan. Terlebih mereka yang tidak memahami akuntansi secara terperinci.

Dengan sistem aplikasi ini, pengguna tak perlu memilih transaksi debit dan memilih lawan transaksi kreditnya (seperti pada sistem Double Entry). Pengguna aplikasi ini hanya perlu mengkategorikan sebuah transaksi, apakah termasuk transaksi penerimaan atau transaksi pengeluaran.

Si Apik ini sendiri dapat digunakan oleh berbagai jenis UKM baik yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan ataupun manufaktur. Pencatatan persediaannya sendiri menggunakan sistem FIFO, dimana barang yang akan dikeluarkan terlebih dahulu adalah barang yang paling awal masuknya.

Hal ini akan memudahkan para pengguna aplikasi untuk memonitor barang yang keluar masuk gudang serta menjaga stok barang agar tidak spoil. Si Apik ini dapat menyajikan berbagai informasi laporan keuangan seperti laporan neraca, laba rugi, arus kas dan rincian pos keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya