SOLOPOS.COM - Selat Vien's Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Peluang usaha sektor kuliner di Kota Solo masih terbuka meskipun di tengah persaingan bisnis yang ketat. Sejumlah pelaku usaha di Kota Bengawan menyebut sektor ini tetap prospektif pada 2024.

Salah satunya diungkapkan oleh Pemilik Selat Vien’s, Serra Argo Rianda saat dihubungi Solopos.com, Rabu (17/1/2024).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Menurut Serra, prospek bisnis kuliner terutama di Kota Solo masih sangat terbua luas. Banyaknya agenda yang digelar hampir setiap pekan menjadi salah satu penyebabnya.

Akses ke Kota Bengawan yang semakin berkembang menurut dia juga mendukung menjamurnya sektor kuliner di wilayah setempat.

“Akses ke Kota Solo sangat mudah, ada jalan tol, KRL, dan flight [penerbangan] ke Kota Solo semakin banyak. Saya rasa di Kota Solo, pangsa pasarnya bukan hanya warga lokal, tapi juga masyarakat luar Solo sudah sangat familiar dengan Kota Solo,” terang Serra.

Wisata kuliner juga menjadi hal biasa dan seolah jadi gaya hidup masyarakat. Gencarnya pembangunan obyek wisata di Kota Solo juga membuat usaha kuliner makin marak. Misalnya wajah baru Taman Balekambang yang menurut dia bakal memikat wisatawan.

“Dari Vien’s akan membuka cabang di Kota Solo lebih banyak lagi tapi lokasi masih rahasia. Karena ya pangsa pasar [usaha kuliner] masih sangat menjanjikan bahkan bertambah,” kata dia.

Serra menyebut besaran pajak yang harus dibayarkan bukan menjadi masalah. Menurut dia, pajak bukanlah hal yang asing bagi pelaku usaha bisnis karena sudah menjadi kewajiban. Ketatnya persaingan bisnis menurut Serra menadi bukti menjanjikannya sektor kuliner di Kota Bengawan.

“Solo market-nya besar, wong saya yang usaha mau buka cabang. Apalagi usaha baru makin banyak. Strategi dari saya, kita buka usaha itu bukan ikut-ikutan. Harus punya karakter dan kuat di pemasaran digital dan mengikuti zaman dan pasar. Saya yakin usaha itu bisa bertahan, bahkan bertambah besar dengan inovasi itu kuncinya,” ujarnya.

Selat Vien’s menjadi salah satu jujukan wisatawan berburu kuliner di Kota Solo. Selat Vien’s telah eksis sejak 2008.

Hingga saat ini sedikitnya ada belasan cabang yang tersebar di Solo dan Semarang. Cita rasa manis gurih dan menyegarkan dalam seporsi Selat Solo memang selalu menggoyang lidah.

Steak Eropa ala Jawa ini berisi potongan daging lengkap beserta sayuran mulai dari wortel, kentang, buncis, dan daun selada. Hidangan selat juga lengkap dengan telur disiram kuah dengan bumbu berbagai jenis rempah untuk menghasilkan rasa yang khas.

Banyak pengusaha kuliner yang membentuk sebuah komunitas sebagai wadah pelatihan serta media promosi atau mencari relasi. Salah satunya yakni komunitas pelaku usaha kuliner Soloraya yang beranggotakan kurang lebih 200 orang bernama Langsung Enak Bengawan Solo.

Ketua atau Carik Langsung Enak Bengawan Solo, Turi Anggraini menguraikan pelaku usaha di Solo memproduksi semua jenis kuliner. Namun, makanan khas Solo masih menjadi mayoritas jenis kuliner yang digeluti.

“Kemudahannya usaha kuliner, orang Solo ini senang jajan,” tambahnya.

Dari mulai sarapan,makan siang sampai makan malam punya segmen sendiri jadi permintaannya banyak. Terutama yang segment pasarnya midle low yang paling kerasa,” ujar Turi saat dihubungi Solopos.com beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Turi menguraikan tantangan dari menjamurnya usaha kuliner tentu persaingan usaha yang makin ketat, jadi menurutnya semua jenis usaha kuliner harus mempunyai ciri khas tersendiri.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Solo dalam publikasi  Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Surakarta 2022.

Dijelaskan, menurut kelompok pengeluaran, sebanyak 68,40% penduduk umur 15-64 tahun dengan pengeluaran 40% terbawah dan 71,29% penduduk umur yang sama dengan pengeluaran 40% tengah. Usia 15-64 tahun dengan pengeluaran 20% teratas sebanyak 72,71%.

Tingginya jumlah penduduk usia 15-64 tahun dengan pengeluaran 20% teratas sebanding dengan data BPS selanjutnya yaitu rata-rata pengeluaran per kapita di Kota Solo sebesar Rp1.746.011.

Perincian pengeluaran lengkapnya yakni, untuk kebutuhan makanan Rp767.707 per bulan, dan untuk kebutuhan non-makanan sebesar Rp978.916 per bulan.

Data BPS Solo menunjukkan pengeluaran kebutuhan makanan atau kuliner  penduduk Kota Solo tertinggi adalah untuk makanan dan minuman jadi sebesar Rp324.738 per kapita dalam sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya