Bisnis
Senin, 11 April 2022 - 21:18 WIB

Mahasiswa dan Dosen UNS Solo Didorong Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti (kiri) dan Rektor UNS, Jamal Wiwoho (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan seusai penandatangan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama, di Kantor Pusat UNS, Senin (11/4/2022). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO–Mahasiswa dan dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo didorong ikut kepesertaan BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Ingin Membeli Rumah Secara Kredit dengan BPJS? Cek Syarat dan Caranya 

Advertisement

Hal itu seusai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama di Kantor Pusat UNS, Senin (11/4/2022).

Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengapresiasi kinerja BPJS Kesehatan yang terus meningkat. “Salah satu indikator negara maju adalah bagaimana Jaminan kesehatan terhadap warganya. Benar, sekarang 270 juta penduduk Indonesia, yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan ada sekitar 236 juta atau 86%,” kata dia, Senin.

Jamal mengatakan pendekatan ke masyarakat yang dilakukan BPJS Kesehatan luar biasa, termasuk upaya untuk menyentuh kalangan kampus.

Advertisement

“Agar mahasiswa dan dosen ikut program BPJS Kesehatan. Kami minta seluruh karyawan UNS bisa migrasi dari asuransi lama menjadi anggota BPJS kesehatan. Begitu juga kalangan mahasiswa angkatan 2022-2023, nanti mahasiswa baru yang masuk UNS kami wajibkan ikut kepesertaan BPJS Kesehatan,” lanjut dia.

Jamal pun mengatakan dari pihak kampus sudah menyiapkan mekanisme agar mahasiswa baru periode 2022-2023 nantinya dapat diikutkan dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Kelas BPJS Dihapus, Sistem Rujukan akan Dipangkas?

Advertisement

Sementara itu Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menjelaskan Indonesia telah berkomitmen pada 2024 nanti mencapai universal health coverage. “Saling tolong-menolong untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memberikan perlindungan sebagaimana disampaikan Rektor UNS, bahwa saat ini sudah mencapai 236 juta [penduduk Indonesia] atau 86% [ikut kepesertaan BPJS Kesehatan] dan berkeinginan 2024 mencapai 98%,” kata dia.

Dengan begitu diharapkan perlindungan sosial di bidang kesehatan di Indonesia bisa benar-benar dirasakan masyarakat indonesia.
Khusus di lingkup BPJS Kesehatan Cabang Surakarta, kepesertaan saat ini sudah mencapai 82,54% atau 3,7 juta jiwa lebih dari 4,48929 juta jiwa di Soloraya.

Dia juga menyampaikan saat ini Presiden telah mengeluarkan instruksi tentang optimalisasi program JKN kepada 30 kementerian dan lembaga. Tindak lanjut dari instruksi tersebut juga menginstruksikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), untuk memastikan peserta didik maupun tenaga pendidik terdaftar aktif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). “Untuk itu diwujudkan melalui MoU ini, yang mungkin dulu sudah kemudian diperkuat lagi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif