Bisnis
Rabu, 24 Juni 2020 - 13:45 WIB

Luhut: Pemda Harus Jaring UMKM Masuk ke Platform Digital!

Muhammad Khadafi  /  Bisnis.com  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (Youtube/Mata Najwa).

Solopos.com, SOLO — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peran pemerintah daerah (pemda) sangat penting bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, pemda harus aktif menjaring UMKM masuk ke platform digital.

Ia mengungkapkan UMKM dari luar pulau Jawa yang masuk dalam ekosistem modern masih tergolong sedikit. Luhut mencatat ada lima provinsi besar dengan persentase On Boarding UMKM kurang dari 3%.

Advertisement

"Pemerintah daerah harus aktif menjaring lebih banyak unit UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital agar mereka memperoleh manfaat ekonomi," katanya dalam webinar bertajuk Peranan Aktif Pemerintah Daerah dalam Mendukung Gernas Bangga Buatan Indonesia, Selasa (23/6/2020).

Ibadah Haji Terbatas, Arab Saudi Batasi Peserta Kurang dari 1.000 Orang

Berdasarkan keterangan di laman milik Bank Indonesia, UMKM On Boarding adalah proses penyesuaian pelaku UMKM untuk masuk sebagai penjual di pasar dalam jaringan. UMUM on Boarding juga bisa menyesuaikan diri dengan mekanisme yang berlaku di lingkungan marketplace tempat UMKM tersebut berbisnis.

Advertisement

Melalui teknologi digital, UMKM diharapkan mampu memperluas akses pemasaran, bahkan hingga ke mancanegara.

5 Provinsi Besar

Luhut menjabarkan provinsi tersebut adalah Sumatra Selatan (1,1%), Sulawesi Selatan (1,5%), Bali (2,3%), dan Sumatra Utara (2,4%). Dari total keseluruhan On Boarding UMKM, hanya 14,3% berasal dari pulau Jawa.

Dalam data tersebut, DKI Jakarta mencatat 28,2%. Kemudian diikuti Jawa Tengah (23,9%), Jawa Barat (14,1%), dan Jawa Timur (10,2%).

Advertisement

Luhut menjelaskan pada rapat terbatas 12 Mei 2020, Presiden Joko Widodo menargetkan 2 juta UMKM atau lebih masuk dalam ekosistem digital hingga akhir tahun ini. Berdasarkan catatannya, sejak 14 Mei hingga 23 Juni, sebanyak lebih dari 500.000 UMKM telah menjajakan produknya melalui pasar-el atau e-commerce.

Museum Radya Pustaka dan Museum Keris Solo Kembali Buka, Ini Aturan Mainnya

Menurut dia, masa pandemi Covid-19 ini merupakan waktu yang tepat untuk memasarkan produk dalam negeri melalui platform dalam jaringan. Pasalnya berdasarkan survei Fortune 500 CEOs, pandemi semakin meningkatkan rasa kebangsaan untuk membeli produk dalam negeri.

Hal itu juga dapat membantu pemerintah untuk mempercepat pemulihan perekonomian Tanah Air. Seperti diketahui, pada kuartal I/2020, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi paling rendah dalam 10 tahun terakhir atau 2,97%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif