Solopos.com, JAKARTA–Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan harga minyak goreng di Jawa Tengah terus membaik dan mengalami penurunan.
Luhut meninjau beberapa lokasi di Jawa Tengah, di antaranya, Indomarco (sebagai distributor 1), melihat kepenuhan tangki minyak goreng di beberapa lokasi di Semarang, pabrik minyak goreng PT BEST, serta melihat dampak rob terhadap kelancaran jalur distribusi minyak goreng di Jawa Tengah.
Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan
“Progress dari hasil kunjungan ke lapangan hari ini ke empat titik di Semarang yang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta seperti dilansir Antara, Kamis (9/6/2022).
Pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk flush out (mengalirkan) tangki-tangki yang penuh sehingga rantai pasok dari sisi tandan buah segar dapat diserap oleh pabrik-pabrik kelapa sawit.
Luhut pun optimistis, dengan koordinasi antarpemangku kepentingan, pengelolaan minyak goreng curah untuk rakyat akan dapat berjalan dengan baik.
Baca Juga: Ganjar Minta Tiket Naik Candi Borobudur Ditunda, Luhut Setuju
“Koordinasi terus dilakukan dengan Satgas Pangan di daerah, BPKP, Kepolisian Daerah Jateng, hingga Kapolsek untuk mengamankan ketersediaan dan kepastian harga minyak goreng curah rakyat (MGCR) Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg,” tambahnya.
Secara keseluruhan, hasil pantauan di Jawa Tengah menunjukkan bahwa tren penurunan harga cukup terlihat walaupun di beberapa wilayah masih tinggi.
Untuk itu, Luhut menilai perlu ada percepatan pendistribusian MGCR ke wilayah yang masih tinggi harganya tersebut.
Selain itu, dari pemantauan di lapangan juga terlihat mulai ada permintaan untuk penggunaan minyak goreng kemasan sederhana. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, setelah pelaksanaan flush out saat ini.