Bisnis
Kamis, 9 Juni 2022 - 11:16 WIB

LPS: Ekonomi Membaik, Industri Perbankan Kuat

Rika Anggraeni  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Bisnis.com).

Solopos.com, JAKARTA–Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan industri perbankan menunjukkan performa yang sangat meyakinkan, seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.

Purbaya mengatakan permodalan perbankan selama pandemi hingga saat ini masih solid dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) per April 2022 mencapai 24,32%.

Advertisement

Selain itu, rasio gross NPL juga terus menunjukkan perbaikan dari kondisi di masa pandemi yang sempat mengalami kenaikan di atas 3%. Kini, rasio gross NPL berada di level 3,00% per April 2022.

“Hal ini didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang ample. Per April 2022, dana pihak ketiga [DPK] tumbuh sebesar 10,11% yoy dan kredit tumbuh sebesar 9,10% yoy,” ujar Purbaya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).

Advertisement

“Hal ini didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang ample. Per April 2022, dana pihak ketiga [DPK] tumbuh sebesar 10,11% yoy dan kredit tumbuh sebesar 9,10% yoy,” ujar Purbaya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).

Purbaya menyampaikan kondisi fundamental perbankan yang kuat tersebut tidak lepas dari sinergi KSSK dalam menciptakan bauran kebijakan yang menjaga industri perbankan tetap stabil.

Baca Juga: Tumbuh 16%, Segini Total Aset LPS pada 2021

Advertisement

Dia menjelaskan suku bunga deposito 1 dan 3 bulan terpantau masih mengalami penurunan, meskipun penurunannya semakin melambat.

Menurut dia, penurunan itu turut berkontribusi dalam penurunan cost of fund perbankan, sehingga mendukung penurunan suku bunga kredit.

Tren penurunan tingkat bunga penjaminan ini sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan bank sentral.

Advertisement

Dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara, lanjut Purbaya, suku bunga kredit di Indonesia masih merupakan yang tertinggi.

Baca Juga: LPS: Penyaluran Kredit Perbankan Jadi Penopang Utama Ekonomi Nasional

Hal ini mengindikasikan adanya ruang untuk perbaikan struktur perbankan di Indonesia agar dapat beroperasi dengan lebih efisien.

Advertisement

“Dalam kebijakannya, LPS terus bersinergi dengan bank sentral selaku otoritas kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Perkembangan likuiditas yang tetap longgar memberikan ruang yang cukup bagi perbankan untuk mengelola biaya dana atau suku bunga simpanan di level yang rendah,” jelasnya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Ekonomi Membaik, Bos LPS: Kondisi Perbankan Kuat

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif