Bisnis
Senin, 27 Maret 2023 - 21:32 WIB

Low Season, Okupansi Hotel di Solo Tinggal 40 Persen selama Ramadan

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel terjun bebas saat periode Ramadan yang menjadi low season bisnis sektor perhotelan. Kondisi ini ditambah larangan pejabat untuk berbuka puasa bersama sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anjloknya tingkat okupansi hotel saat periode Ramadan menjadi fenomena tahunan yang dialami bisnis perhotelan.

Advertisement

Saat awal hingga pertengahan Ramadan, tamu yang menginap di hotel bisa dihitung dengan jari. Kalau pun ada tamu yang menginap di hotel merupakan tamu langganan yang tengah mengurusi bisnis atau keperluan lainnya.

Pejabat Humas BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A. Sreshtho mengatakan anjloknya tingkat okupansi hotel saat Ramadan tak hanya terjadi di Kota Solo melainkan setiap daerah di Tanah Air.

Advertisement

Pejabat Humas BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A. Sreshtho mengatakan anjloknya tingkat okupansi hotel saat Ramadan tak hanya terjadi di Kota Solo melainkan setiap daerah di Tanah Air.

Dengan kata lain, pelaku bisnis perhotelan merasakan kondisi serupa.

“Saya kasih contoh saja di The Alana Hotel dan Convention Center Solo saat ini okupansi tinggal 30 persen-40 persen. Mungkin hotel lain juga sama, rata-rata okupansi sekitar 40 persen,” kata dia, saat dihubungi Espos, Senin (27/3/2023).

Advertisement

Tamu government kerap menyewa ruang pertemuan dan ballroom untuk menggelar rapat koordinasi (rakor) dan sebagainya. Mereka juga sering menggelar event atau kegiatan di hotel.

Kini, tak ada lagi kegiatan atau event dari tamu government selama periode Ramadan.

“Tidak ada kegiatan meeting atau event di hotel. Ditambah lagi ada larangan pejabat berbuka puasa bersama selama Ramadan. Ya, ini memang low season bagi bisnis perhotelan di setiap daerah,” papar dia.

Advertisement

Sementara itu, Ketua PHRI Solo, Abdullah Soewarno mengatakan bisnis perhotelan mengandalkan program khusus selama periode Ramadan.

Misalnya, program buka pausa bersama di hotel atau all you can eat. Minat masyarakat terutama keluarga dan karyawan perusahaan untuk berbuka puasa bersama di hotel cukup tinggi.

Biasanya, pemesanan program all you can eat cukup tinggi menjelang berakhirnya Ramadan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif