SOLOPOS.COM - Ilustrasi membeli rumah KPR. (freepik).

Solopos.com, SOLO – Kabupaten Karanganyar menjadi lokasi dengan pengembangan properti berupa perumahan subsidi maupun komersial terbanyak di wilayah Soloraya.

Tercatat ada 6.900 unit rumah yang disiapkan untuk memenuhi hunian masyarakat sepanjang 2023.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Maklum, wilayah Kabupaten Karanganyar, khususnya sekitar Palur, Kecamatan Jaten, Karanganyar, memang sangat dekat dengan Solo, wilayah Kecamatan Jebres. Solo dan Karanganyar ini hanya terpisahkan aliran Sungai Bengawan Solo.

Selain Karanganyar, ada dua kabupaten lainnya yang jadi penyangga atau satelit Kota Solo untuk memenuhi kebutuhan papan atau properti. Kedua daerah itu yakni Sukoharjo, dan Boyolali.

Ketiga daerah itu menjadi incaran masyarakat seiring terbatasnya lahan kosong di Kota Solo. Terlebih, bagi para karyawan atau pekerja yang sehari-hari beraktivitas di Kota Bengawan.

Mereka akan mencari lokasi rumah yang tak jauh dari Kota Solo. Hal ini untuk mempermudah akses saat hendak berangkat dan pulang bekerja.

“Kota Solo nol perumahan. Di Solo, tidak ada lagi perumahan atau kegiatan usaha. Jual-beli properti itu sifatnya dari user ke user. Bukan kumpulan rumah atau perumahan atau kegiatan usaha,” kata Wakil Ketua Bidang Perizinan dan Regulasi Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Bambang Sriyanto, kepada Solopos.com, Senin (22/5/2023).

Dari ketiga daerah penopang properti Kota Solo, jumlah rumah yang disiapkan di Kabupaten Karanganyar lebih banyak dibanding dua daerah lainnya.

Jumlah rumah baik subsidi maupun komersial di Bumi Intanpari sebanyak 6.900 unit. Kemudian, disusul Kabupaten Sukoharjo yang menyiapkan 5.781 unit rumah baik subsidi maupun komersial. Ribuan unit rumah di wilayah tersebut tersebar di 110 lokasi di 12 kecamatan.

“Sedangkan, Kabupaten Boyolali ada 4.218 unit yang tersebar di 67 lokasi. Masih separuh rumah yang belum terjual,” papar dia.

Meski memasuki pertengahan tahun, Bambang optimistis pertumbuhan sektor industri properti terus meningkat hingga akhir tahun.

Sebagian besar masyarakat menunda pembelian properti untuk memenuhi kebutuhan pokok saat Lebaran. Kini, mereka bakal memastikan lokasi lahan yang diincar untuk membangun hunian idaman.

Selama semester II, para developer perumahan bakal menggenjot produksi sekaligus penjualan properti.

“Investor sektor properti bakal menanamkan dana setelah memastikan lokasi, desain, konsep dan harga. Jadi sekarang survei, bisa jadi minggu depan atau bulan depan sudah deal dan membangun rumah,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Developer Soloraya (PDS), Oma Nuryanto optimistis permintaan rumah tapak meningkat usai periode Lebaran.

Bahkan, tak sedikit perantau yang berminat membeli rumah komersial di sekitar kampung halaman.

“Para perantau dengan latarbelakang ekonomi menengah ke atas pasti ingin memiliki hunian yang lokasinya tak jauh dari kampung halaman. Setiba di kampung halaman, mereka melakukan survei untuk mencari rumah komersial yang sesuai dengan budget,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya