Bisnis
Selasa, 16 Mei 2023 - 12:55 WIB

LockBit Klaim Mulai Bocorkan Data, BSI: Data dan Dana Nasabah Dipastikan Aman!

Ika Yuniati  /  Alifian Asmaaysi  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bank Syariah Indonesia. (ilustrasi/Bisnis).

Solopos.com, SOLO — Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. atau BSI, Gunawan A. Hartoyo, memastikan data dan dana nasabah mereka saat ini aman, sehingga nasabah dapat bertransaksi kembali secara normal.

Hal itu ia sampaikan menanggapi kabar geng ransomware LockBit yang mengklaim mulai membocorkan data yang mereka curi dari BSI pada Selasa (16/5/2023) siang.

Advertisement

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” tegas Gunawan melalui rilis yang dikirimkan kepada Solopos.com, Selasa (16/5/2023).

BSI juga terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Advertisement

BSI juga terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Gunawan mengakui serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis.

Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum untuk mencegah kejahatan siber.

Advertisement

“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.

Lebih lanjut, BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Advertisement

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.

Bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses normalisasi layanan BSI yang terjadi pekan lalu,” tutupnya.

Advertisement

Klaim LockBit

Sebelumnya, data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) diduga telah tersebar secara publik pada situs dark web hari ini, Selasa (16/5/2023).

Aksi tersebut merupakan buntut panjang dari lumpuhnya akses transaksi BRIS pada beberapa waktu lalu. Laporan tersebut kali pertama dibagikan pagi ini oleh akun Twitter @darktracer_int.

“Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di web gelap,” tulisnya pada Selasa (16/5/2023).

Dalam tangkapan layar yang dibagikan, tampak sejumlah data manajemen perseroan mulai dari regional chief executive officer (RCEO) hingga sekretaris perseroan.

Selain itu, terlihat juga sejumlah dokumen internal mulai dari retail banking data backup hingga database dokumen syarat akad pada tertanggal 19 April 2022.

Dilansir dari Bisnis.com, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memastikan kerahasiaan data nasabah dalam kondisi aman di tengah kabar kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber beberapa waktu lalu.

Melalui rilis yang dikirimkan kepada media pekan lalu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Centre), Pratama Persadha, mengimbau nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) segera mengambil langkah pencegahan serangan digital dengan melakukan pergantian seluruh kredensial yang ada di BSI seperti password mobile banking, dan pin ATM.

Hal tersebut bertujuan mencegah data dimanfaatkan oleh pelaku penipuan yang menggunakannya. Baik mereka yang mengatasnamakan sebagai pihak bank atau melakukan pencurian identitas dan menguras isi rekening di BSI.

Mengingat sampai saat ini belum diketahui secara pasti yakni benar atau tidaknya adanya pencurian data BSI yang dilakukan oleh geng Lockbit 3.0.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif