SOLOPOS.COM - Deretan lapak pedagang di Selter Manahan, Solo yang telah selesai dibangun, Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto).

Solopos.com, SOLO — Momentum Lebaran mendongkrak omzet pedagang kaki lima (PKL) di Selter Manahan, Kota Solo. Peningkatan omzet para PKL tersebut mencapai tiga kali lipat.

Hal ini diungkapkan Ketua Paguyuban Goyong Royong, Koko Kuncoro saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (30/4/2023).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sebelumnya para pedagang yang tergabung dalam paguyuban tersebut memilih tetap berjualan siang dan malam selama Ramadan.

Mengingat kawasan kuliner Selter Manahan sempat diliburkan beberapa kali adanya event besar di Kota Bengawan.

Setelah dibangun ulang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, menurut Koko kawasan kuliner Selter Manahan di Jl. K.S. Tubun, Kecamatan Banjarsari, Solo atau sisi barat Stadion Manahan menjadi lebih rama.

Kawasan tersebut juga menarik magnet warga untuk berkunjung. Setiap selter berukuran 3 meter x 3 meter dengan fasilitas listrik dan wastafel untuk mencuci peralatan memasak.

Terdapat ikon Solo The Spirit Of Java dan maskot Rajamala yang dipasang di sekitar selter. Kemudian Jl. Menteri Supeno Solo dibangun sebagai trek jogging dan bebas pedagang kaki lima (PKL) pada Januari 2023 lalu.

Saat proses pembangunan, para PKL Selter Manahan diliburkan. Sehingga momentum Lebaran ini jadi harapan para pedagang untuk mengembalikan modal.

Sebelumnya, saat inspeksi FIFA untuk persiapan Piala Dunia U-20, PKL Manahan diminta libur oleh Pemkot selama sepekan. Menurut Koko karena hampir seluruh pedagang di Selter Manahan menggantungkan hidupnya dari berjualan di sana.

Koko menjelaskan kenaikan omzet pedagang saat Lebaran mulai terjadi sesuai hari kedua Lebaran hingga hari ini. Ia menjelaskan kebanyakan orang yang datang adalah pemudik ingin berwisata kuliner khas Solo. Keramaian pembeli terjadi selama sepekan seusai Lebaran.

“Omzet naik tiga kali lipat selama Lebaran, lebih dari sepekan ini. Ramai, mulai Lebaran dua hari, sampai Minggu ini,” terang Koko.

Pada hari biasa, rata-rata omzet pedagang jika dipukul rata sebesar Rp500.000-an hingga Rp1 juta per hari.

Sementara, saat momen Ramadan lalu ia mengatakan tidak ada kenaikan omzet yang signifikan karena adanya pasar takjil di Kota Bengawan.

Ia menjelaskan saat ini terdapat 120 PKL yang berdagang di area Selter Manahan. Jumlah pembeli relatif ramai setiap hari dan meningkat saat libur Lebaran ini, terutama jam makan siang dan malam hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya