SOLOPOS.COM - Kampoeng Kuliner Batari yang digelar oleh Wisma Batari di Jalan Slamet Riyadi nomor 183, Sarengan Solo. Kegiatan ini bertujuan memberikan wadah kepada para pemudik untuk bisa mencicipi hidangan khas Kota Bengawan. Selasa (25/4/2023).(Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Wisma Batari Solo menggelar acara Kampoeng Kuliner Batari yang menyajikan ragam kuliner khas Solo di Jalan Slamet Riyadi nomor 183, Sarengan, Solo.

Acara tersebut bertujuan memberikan wadah kepada para pemudik untuk bisa mencicipi hidangan khas Kota Bengawan. Kegiatan digelar mulai Selasa (25/4/2023) hingga Jumat (28/4/2023) sejak pukul 08.00 WIB-21.00 WIB.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Pemudik bisa menikmati sajian kuliner khas Kota Solo, mulai dari Tengkleng, Sate Kere, Selat Solo hingga Wedangan yang tersedia di Wisma Batari. Harga yang dipatok pedagang juga cukup terjangkau mulai dari Rp10.000 hingga Rp25.000.

Menurut Penanggung Jawab Kampoeng Kuliner Batari, Sri Mayasari kepada Solopos.com, Selasa (25/4/2023), kegiatan ini adalah yang pertama kali diadakan.

Ia menjelaskan, ide acara tersebut berawal dari potensi kuliner yang ia lihat dari menu all you can eat yang kerap menjadi alat promosi di beberapa restoran.

“Awalnya saya melihat banyaknya potensi all you can eat di beberapa restoran dengan banyak pilihan makanan, sekaligus ada momentum bagi para pemudik dari luar kota yang ingin menikmati jajanan atau makanan khas Solo. Maka saya buat kegiatan ini, tujuannya untuk memberikan ruang bagi para pemudik untuk menikmati makanan khas Solo dengan harga terjangkau. Ini merupakan yang pertama kali dan semoga bisa rutin setiap tahunnya,” jelas Maya.

Ia juga menyebut, ini juga menjadi salah satu cara untuk mempromosikan Wisma Batari yang strategis karena berada di tengah-tengah kota.

“Ini juga menjadi ikhtiar kami untuk mengenalkan Wisma Batari, bahwa ini bukan hanya untuk lokasi acara pernikahan, tapi punya potensi untuk menggelar banyak acara dengan lokasinya yang strategis,” jelasnya

Mayasari mengatakan acara bazar kuliner khas Solo tersebut bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kota Solo. Ia menjelaskan, semua pedagang yang berjualan di acara ini merupakan rekomendasi dari Dinkop UKM Kota Solo.

“Kami coba bekerjasama dengan Dinkop UKM Solo yang ternyata disamput positif. Jadi Dinkop UKM yang mencarikan pedagang untuk berjualan. Penjual yang mendaftar saat itu sekitar 50 yang kami kurasi menjadi 26 pedagang. Kriterianya yang masakannya enak, khas Solo dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Terpisah, salah satu pedagang yang ditemui Solopos.com yakni Wagiman. Pedagang Sate Kere ini mengaku sudah menjual 900 tusuk sate hanya dalam waktu empat jam berjualan. Ia mengaku pembeli terus berdatangan sejak pagi hari.

“Alhamdulillah ini sudah ramai sekali sejak pagi hari. Pembelinya terus datang dan saya sudah jualan 900-an tusuk padahal awalnya berpikir jualannya cuman 400-500 tusuk. Insyaallah mungkin akan ramai terus apalagi pas puncak arus mudik nanti,” kisahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya