SOLOPOS.COM - Suasana acara Konferensi Pers dan Nonton Bareng Serial Web Pusaka oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, pada Rabu (23/10/2023) malam. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, JOGJA — Menjaga kualitas lingkungan hidup menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak muda. Mengingat, krisis iklim saat ini menjadi masalah yang sangat mendesak untuk diatasi.

Seperti yang disampaikan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Nunu Anugrah dalam Konferensi Pers dan Nonton Bareng Serial Web Pusaka oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) secara virtual di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (23/10/2023) malam.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Nunu menguraikan saat ini dunia tengah menghadapi triple planetary crisis, meliputi perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Ketiganya saling berkaitan dan sangat mendesak untuk diatasi.

“Kecuali, mengedepankan paradigma, bekerja sama, dan berkolaborasi. Kita semua harus menjadi bagian dari solusi, bersama mencegah kenaikan suhu global,” tambah Nunu.

Lebih lanjut, Nunu mengatakan penyediaan kualitas lingkungan merupakan peran semua orang. Hal ini akan menentukan masa depan karena kualitas lingkungan.

Sebab, akan berperan penting bagi kualitas hidup manusia pada berbagai aspek.  Misalnya ekonomi, kesehatan, keamanan, ketahanan pangan, dan lainnya.

“Selain itu meningkatnya ilmu pengetahuan teknologi, perilaku serta komitmen juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan lingkungan. Dan posisi generasi muda saat ini menjadi salah satu penentunya,” tambah Nunu.

Terlebih, kondisi strategis dengan adanya bonus demograsi, dimana jumlah anak muda merupakan elemen potensial untuk menggerakkan perubahan.

Ia menguraikan dari 270 juta penduduk Indonesia, sekitar 25,87% merupakan Milenial atau pada usia 24 tahun hingga 39 tahun. Serta sebanyak 27,94% adalah generasi Zenial (Gen Z) yaitu pada usia 8 tahun hingga 25 tahun.

Dengan adanya keterlibatan ini, menurut Nunu harus dikelola dengan baik untuk kemajuan bangsa.

“Keterlibatan aktif generasi muda dalam aksi lingkungan dapat menjadi modal pendorong modal dasar yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang ramah lingkungan, rehabilitasi hutan, pengendalian kebakaran hutan dan pengendalian perubahan iklim, serta konservasi sumber daya alam,” ujarnya.

Nunu menyebut generasi muda juga dapat berpartisipasi dengan aksi nyata mulai dari menanam dan memelihara pohon. Kemudian dengan menjaga dan melestarikan hutan.

Hal ini juga dapat didukung melalui media sosial melalui konten positif dan konstruktif. Konten ini mampu mendukung pelestarian alam dan lingkungan yang akan memperkuat kontrol sosial dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Menangkap permasalahan ini, Director– Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara, melalui BLDF bersama gerakan berbasis digital Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) kembali meluncurkan konten kreatif dalam bentuk serial web yang berjudul Pusaka.

“Pusaka merupakan serial web keempat sejak pertama kali kami memproduksi konten bertemakan anak muda dan lingkungan pada 2020. Ketika ide membuat konten serial web pertama kali diusulkan banyak yang bertanya apakah cerita lingkungan akan menarik bagi generasi muda? Namun pencapaian kami lewat tiga serial web sebelumnya telah memperoleh 12,5 juta kali penonton pada kanal YouTube,” terang Mutiara.

Keberhasilan ini membuat Mutiara yakin konten edukasi dengan medium film pendek menjadi salah satu cara menarik untuk menjangkau generasi muda.

Melalui serial web Pusaka, sambung dia, pihak ingin gagasan kelestarian lingkungan bisa terwujud dan menjadi kesadaran masing-masing manusia.

Lebih lanjut Mutiara menguraikan tim produksi Pusaka mengambil latar keindahan alam Yogyakarta. Lokasi yang dipilih lekat dengan unsur warisan sejarah yang melegenda, misalnya di kawasan Candi Prambanan.

“Dengan peluncuran serial web ini, BLDF berharap akan semakin banyak lagi generasi muda yang menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah pusaka bagi kelestarian alam di masa mendatang kesadaran dalam diri generasi muda. Untuk lebih peduli kepada lingkungan sekitarnya adalah kunci terwujudnya harmonisasi ekosistem dunia ini,” jelas Mutiara.

Sinopsis Pusaka

Pusaka menceritakan tiga orang sahabat, yaitu Getuk (Ucup Klaten), Risa (Audya Ananta), dan Bima (Rezky Mickey), yang mencari jawaban atas kegelisahan hidup mereka.

Ketiganya mendapat pesan misterius yang harus dipecahkan, sehingga mendorong mereka untuk bersama terlibat dalam perjalanan yang mengesankan.

Dalam misi mencari pusaka yang harus ditemukan, ketiganya menemukan pelajaran berharga yang mengubah pandangan mereka tentang kecintaan terhadap alam.

Dengan keterlibatan aktif generasi muda, BLDF berkomitmen untuk berupaya mengakomodasi dan menjadi tempat bagi mereka yang ingin melakukan aksi positif. “Hal ini sebagai upaya untuk pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Serial web Pusaka akan tayang setiap hari Minggu pukul 17.00 WIB di akun YouTube Siap Darling. Serial web terbaru ini diharapkan mampu menarik penonton seperti ketiga serial web sebelumnya, yakni Prince Darling, Jumpa, dan Healing Trip yang berhasil ditonton 12,5 juta kali.



BLDF juga akan membagikan informasi lengkap mengenai serial web Pusaka melalui kanal media sosial Instagram.

Sejak akhir  2018, BLDF melalui gerakan Siap Darling konsisten mengemas berbagai konten positif di media sosial yang memotivasi generasi untuk berbagi inspirasi.

Tidak berhenti di kampanye secara digital, berbagai kegiatan seperti penanaman pohon di kawasan situs sejarah, bersih-bersih sungai, hingga edukasi pengolahan sampah juga dijalankan.

Hingga Oktober 2023, sebanyak 3.313 mahasiswa pelestari lingkungan yang tersebar di 252 kota/kabupaten dan 314 kampus seluruh Indonesia telah terlibat dalam gerakan Siap Darling yang diinisiasi oleh BLDF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya