SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Solo, Wahyu Kristina (kanan) menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani (kedua dari kiri) saat kickoff program Jawara UMKM dilaksanakan di Solo Technopark, Sabtu (17/6/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 100 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) didorong naik kelas melalui program inovasi jaringan wirausaha berdaya atau Jawara UMKM. Mereka bisa berkolaborasi agar segera onboarding digital dan merambah mata rantai pasar global.

Kickoff program Jawara UMKM dilaksanakan di Solo Technopark, Sabtu (17/6/2023). Acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Solo, Wahyu Kristina, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo dan Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani. Hadir pula Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Ferry Septha Indrianto serta Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo, Respati Ardi.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Founder Jawara UMKM, Astrid Widayani, mengatakan program Jawara UMKM menekankan pada pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kota Bengawan. Pemberdayaan dan pengembangan UMKM itu berupa pelatihan inkubasi bisnis dan pendampingan pemasaran produk. “Jumlah peserta Jawara UMKM sebanyak 100 pelaku UMKM dengan berbagai jenis produk mulai dari kuliner, fesyen hingga perabotan rumah tangga. Mereka akan mengikuti program Jawara UMKM hingga akhir tahun,” kata dia.

Para pelaku UMKM diajak untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal seperti perbankan dan lembaga keuangan untuk membantu akses permodalan. Setelah mendapatkan akses permodalan, mereka bakal didampingi agar bertransformasi digital untuk mendongkrak omzet penjualan.

Selain itu, produk UMKM yang berpotensi menembus pasar perdagangan internasional bakal dikurasi oleh tenaga kurator profesional di rumah kurasi. “Ini kesempatan dan peluang besar bagi pelaku UMKM agar bisa go global, go digital, dan go financial. Pertumbuhan sektor UMKM berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Solo, Wahyu Kristina, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo concern terhadap pengembangan UMKM yang menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Hal ini sejalan dengan 17 program prioritas yang digulirkan pada 2023.

Ina, sapaan akrabnya, menyampaikan ada dua permasalahan dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM. Banyak pelaku UMKM yang tidak konsisten dalam menjaga kualitas produk. “Sekarang dapat order satu atau dua masih bagus. Tapi saat dapat order lebih dari 100 luput. Kalau produknya pakaian, ada yang jahitannya bolong atau tidak pas. Jadi konsistensi menjaga kualitas produk itu sangat penting,” ujar dia.

Persoalan lainnya, lanjut Ina, akses pemasaran yang masih minim. Dia mendorong para pelaku UMKM membangunan jaringan dan relasi bisnis guna memperkuat pemasaran produk. “Apa gunanya menggenjot produk kalau tidak terserap oleh pasar. Melalui Jawara UMKM, produk-produk UMKM lebih cepat terserap pasar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya