SOLOPOS.COM - Petugas PLN melakukan pengecekan meteran untuk mengetahui adanya dugaan pencurian listrik di klaten. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO — Kira-kira lebih irit atau hemat mana antara listrik prabayar yang dibeli seperti pulsa dengan listrik pascabayar dengan sistem tagihan per bulannya?

PLN sebagai perusahaan yang menyediakan listrik bagi masyarakat Indonesia hadir dalam layanan, yakni listrik prabayar dan pascabayar.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Listrik prabayar merupakan layanan pembayaran yang dilakukan di awal. Masyarakat akan membeli token atau pulsa dengan minimal pembelian Rp20.000. Hal ini berbeda dengan pascabayar, di mana pembayaran listriknya maksimal tanggal 20 setiap bulannya.

Baca Juga:  Hukum Potong Kuku saat Puasa Ramadan, Boleh Enggak ya?

Lalu, lebih irit atau hemat mana antara listrik prabayar atau pascabayar?

Banyak yang beranggapan jika penggunaan listrik pascabayar lebih hemat dibandingkan listrik prabayar. Ada pula yang juga percaya jika listrik prabayar yang lebih irit. Manakah yang benar?

Baca Juga:  Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat, Mana yang Lebih Afdal?

Mengutip cuitan PLN di akun Twitter resminya, @pln_123, pada 2020 silam, listrik prabayar dan pascabayar memiliki harga yang sama. Tarif per kWh nya tetap sama tergantung dengan golongan listriknya.

“‘Listrik prabayar lebih mahal dari listrik pascabayar?’ Enggak benar, Electrizen! Perbedaan listrik prabayar dan pascabayar hanya di metode pembayarannya saja. Tarif per kWh prabayar dan pascabayar tetap ditentukan oleh golongan listriknya,” tulis PLN.

Baca Juga: Pertamax Naik Jadi Rp12.500, Gaji Karyawan Pertamina Capai Rp60 Juta

PLN mengatakan masyarakat yang menggunakan listrik prabayar bisa mengontrol penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, pengguna listrik prabayar bisa lebih irit atau hemat.

Berbeda dengan pengguna listrik pacabayar. Di mana mereka bisa saja memperoleh tagihan listrik yang mengagetkan karena penggunaannya tidak terkontrol dengan baik.

Baca Juga: Hukum Ngupil saat Puasa Ramadan, Apakah Bisa Bikin Batal?

Hal ini terbukti dalam penelitian skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul Analisis Perbandingan Konsumsi Listrik Prabayar dengan Pascabayar di Singopuran Kelurahan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pelanggana listrik 450 VA prabayar lebih hemat dibandingkan pascabayar. Pelanggan 450 VA pascabayar harus membayar Rp73.214 per bulannya, sedangkan prabayar hanya Rp68.714.

Sama halnya dengan 450 VA, dalam penelitian tersebut juga disebutkan pelanggan listrik prabayar 900 VA lebih hemat 2,7 persen dibandingkan pascabayar.

Baca Juga: Kenapa Dinamakan Brebes, yang Dijuluki Sundanya Jawa Tengah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya