SOLOPOS.COM - Salah satu Bus AKAP Jurusan Solo-Surabaya menurunkan penumpang di Terminal Tirtonadi, Solo. Sabtu (1/3/2023) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang melayani perjalanan antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) sudah mulai menaikkan tarif untuk perjalanan saat Ramadan. 

Per Minggu (2/4/2023), kenaikan tarif bus AKAP dan AKDP mencapai Rp50.000 hingga Rp100.000, puncaknya, akan ada kenaikan tarif hingga 120 persen saat memasuki H-10 Lebaran.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Menurut salah satu penjual tiket bus PO Harapan Jaya, Krisna, kepada Solopos.com Sabtu (2/4/2023), kenaikan tarif untuk jurusan Solo-Jakarta sudah diumumkan oleh pihak operator PO. Kenaikan tarif tersebut juga bertahap, mulai dari Rp25.000 di awal Ramadan hingga puncaknya pada H-10.

“Sekarang naiknya sudah sampai Rp100.000 dari harga Rp265.000 masuk awal April sudah Rp365.000 sampai Rp380.000. Nanti kalau sudah H-10 bisa sampai Rp500.000-Rp600.000. Ini sudah ketentuan dari pusat dan kami tinggal menjalankan saja,” ulasnya.

Menurut Krisna, kenaikan tarif ini berlaku untuk pembelian secara daring ataupun melalui loket. Meski demikian, ia juga menjelaskan setiap PO punya kebijakannya masing-masing dalam menetapkan tarif saat Lebaran.

“Kalau kenaikannya sama dan mungkin malah lebih mahal beli di online. Tapi, enggak semua PO kenaikannya sama, ada beberapa yang sampai sekarang naiknya cuman Rp50.000, kebijakannya beda-beda tergantung PO nya,” jelas Krisna.

Senada dengan Krisna, salah satu agen bus Raya, Widodo menjelaskan, sudah ada kenaikan untuk bus jurusan Solo-Jakarta. Kenaikan dari PO Raya sebesar Rp 50.000 dan akan terus bertambah hingga H-7 Lebaran.

“Kalau sekarang naiknya sudah Rp60.000 jadi yang eksekutif awalnya Rp250.000 sekarang sudah Rp300.000. Kenaikannya memang bertahap jadi enggak langsung sampai dua kali lipat begitu, tapi dari kantor sudah ada pemberitahuan H-14 naiknya jadi Rp600.000,” jelasnya.

Menurut Widodo, kenaikan tarif bus yang cukup besar tidak lepas dari potensi tingginya animo masyarakat untuk mudik tahun ini. Salah satu faktornya, adalah tidak adanya pembatasan perjalanan atau aturan PPKM untuk mudik tahun ini.

“Kenaikan tahun ini memang lumayan besar dibandingkan tahun lalu, karena masyarakat sebagian besar pasti mudik. Sudah enggak ada pembatasan atau peraturan perjalanan seperti tahun lalu, ekonomi juga sudah mulai baik, jadi mengejar momentum juga,” jelas Widodo.

Terpisah, agen bus PO Sugeng Rahayu, Wicaksono, juga menjelaskan ada kenaikan tarif namun bertahap. Saat ini PO Sugeng Rahayu menaikkan tarif Rp30.000 hingga Kamis (6/4/2023) dan kemudian naik sebesar Rp50.000 dari Jumat (7/3/2023).

“Karena memang ini kan banyak hari libur dan tanggal merah, jadi naiknya bertahap. pekan ini naik Rp30.000 sampai Kamis dari harga Rp130.000 yang via tol jadi Rp180.000, kalau enggak lewat tol jadi Rp140.000. Pas ada Hari Paskah harganya naik lagi, kenaikannya Rp50.000 dari harga awal,” jelasnya.

Widodo juga menyebut, puncak kenaikan tarif bus akan terjadi saat H-10 Lebaran. Kenaikannya mencapai Rp250.000 untuk via tol dan Rp220.000 untuk yang tidak lewat tol.

“Dari kantor sudah ada arahan, nanti mulai H-10 harga tiket untuk bus yang via tol itu Rp250.000 kalau yang enggak lewat tol jadi Rp220.000, harga ini akan berlaku sampai H+4 Lebaran,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya