SOLOPOS.COM - Sejumlah driver ojek online mengantre membeli nasi sambal tumpang Bu Wardi Pecing, Sragen Tengah, Sragen, beberapa waktu lalu. (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Sambal tumpang merupakan salah satu kuliner tradisional asal Kabupaten Sragen. Walau menjual kuliner tradisional, Rochati, 61, atau yang lebih dikenal dengan Bu Wardi memiliki cara modern untuk memasarkan dagangannya. Ia memanfaatkan layanan digital melalui ojek online (ojol) untuk menjangkau konsumen yang malas keluar rumah di tengah malam.

Warung Sambal Tumpang Bu Wardi Pecing merupakan salah satu warung sambal tumpang legendaris di Bumi Sukowati. Uniknya, warung sambal tumpang ini hanya dibuka pukul 00.00 WIB hingga 03.00 WIB. Meski hanya dibuka selama tiga jam di tengah malam, sekitar 250 porsi sambal tumpang habis terjual.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Warung Sambal Tumpang Bu Wardi dibuka tepat pukul 00.00 WIB. Demi mendapat antrean di awal, sejumlah pelanggan sengaja datang lebih awal ke warung sambal tumpang Bu Wardi di Kampung Pecing RT 03/RW 014, Sragen Tengah, Sragen. Tak heran, antrean pengunjung langsung membeludak begitu warung itu dibuka.

Kebanyakan pengunjung merupakan driver ojek online. Pesanan dari driver ojek online itu bervariasi mulai dari satu bungkus hingga 10 bungkus nasi sambal tumpang. Hingga menjelang pukul 03.00 WIB, pengunjung terus berdatangan. Selama tiga jam itu, rumah Bu Wardi nyaris tidak pernah sepi pengunjung.

“Pada 2018 sudah mulai Gofood tapi belum terdaftar, baru rekanan. Pada 2019, sudah terdaftar sebagai mitra resmi Gofood. Penerimaan dari Gofood jika sepi sekitar 20 orderan, jika ramai bisa 40 orderan,” jelas menantu dari Bu Wardi, Rian Eka Putra, kepada Solopos.com, Senin (22/5/2023).

Tak hanya melalui Gofood, Sambal Tumpang Bu Wardi juga bisa ditemukan di Grabfood. Ini membuktikan bila cukup banyak pelanggan yang memanfaatkan layanan ojol ini untuk dapat menikmati kelezatan Sambal Tumpang Bu Wardi. Tak hanya melalui ojol, promosi juga digencarkan melalui perangkat digital lain.

Melalui berbagai media sosial dan story WhatsApp (WA), Rian Eka Putra turut serta mempromosikan nasi sambal tumpang racikan mertuanya. Media sosial dijadikan dia sebagai sarana untuk memperluas pasar. Tidak jarang dari pengunjung baru datang setelah melihat postingan di media sosial. Nasi Sambal Tumpang Bu Wardi pun menjadi solusi saat lapar mendera di tengah malam.

Bagi kebanyakan orang, mereka masih terlelap dalam tidur saat tengah malam datang. Karena sebagian besar warga masih tertidur, tak banyak orang yang membuka lapaknya untuk berjualan.

Salah satunya adalah Rochati, istri dari Suwardi. Ibu dengan empat anak itu sudah 34 tahun berjualan sambal tumpang. Usaha yang menjadi jalan rezekinya itu ia rintis saat masih berusia 27 tahun pada 1989.

Kepada Solopos.com, Rochati bercerita latar belakang ia membuka warung makan pada tengah malam, saat sebagian besar orang masih terlelap. Sebelum membuka warung makan sambal tumpang di rumah, Rochati awalnya menjajakkan dagangannya secara berkeliling di Pasar Bunder.

Pasar induk itu memang dikenal tak pernah tidur. Aktivitas jual beli tetap berlangsung selama 24 jam. Saat masih muda, ia membungkus satu persatu nasi sambal tumpang lalu menjualnya secara keliling di Pasar Bunder pada pukul 03.00 WIB. Merasa tenaganya sudah berkurang, ia kemudian memutuskan untuk membuka warung makan sambal tumpang di rumah. Tidak disangka, para penggemar berat nasi sambal tumpang racikannya itu rela datang ke rumah. “Dulu pukul 03.00 WIB, nasi sambal tumpang sudah siap jual secara keliling. Setelah buka di rumah, semua menu sudah siap pukul 00.00 WIB,” terang Rochati.

Rochati biasa membeli tempe sebagai bahan baku utama sambal tumpang di Pasar Bunder. Tempe dengan bungkus daun jati itu kemudian didiamakan selama lima hari. Tempe yang sudah “semangit” atau hampir busuk itu kemudian diolah menjadi sambal tumpang. Usia lima hari tempe diangkap pas untuk menyajikan sambal tumpang yang nikmat. “Kalau baru dua hari rasanya kecut. Kalau enam hari sudah membusukYang pas itu ya usia lima hari,” jelas Rochati yang pernah mengakses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI pada 2020 lalu.

Rochati biasa menghabiskan 20 kg beras tiap malam. Dari 20 kg beras itu, ia bisa menjual sekitar 250 porsi nasi sambal tumpang. Kebanyakan nasi sambal tumpang itu habis sebelum pukul 03.00 WIB. Bila masih tersisa, ia akan membuka lagi warungnya pada pagi hari mulai pukul 06.00 WIB. Biasanya para tetangga datang untuk membeli sambal tumpang sebagai menu sarapan.

Layanan Gofood maupun Grabfood mampu memudahkan konsumben bisa menikmati kelezatan Sambal Tumpang Bu Wardi. Gofood dan Grabfood merupakan bagian dari trasformasi digital yang membantu tumbuh kembang usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti halnya Sambal Tumpang Bu Wardi.

Transformasi digital memegang peran penting bagi pelaku UMKM untuk naik kelas. Dengan bertransformasi ke digital, pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Transformasi digital menjadi hal yang tak bisa dihindari di era industri 4.0 seperti sekarang ini. Sejumlah kebijakan yang dibuat negara untuk meredam Pandemi Covid-19 juga secara tidak langsung turut berperan dalam mendorong percepatan arus digitalisasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pandemi pun menjadi momentum pelaku UMKM bangkit melalui transformasi digital.

Transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan agar UMKM bisa bertahan dan bersaing. Tidak dimungkiri, pandemi Covid-19 turut mengubah pola konsumsi masyarakat ke arah digital. Terbukti tren belanja online justru mengalami peningkatan drastis di masa pandemi. Ini imbas dari berbagai kebijakan pembatasan kegiatan sosial masyarakat yang diterapkan pemerintah dalam menekan kasus Covid-19.

Sebagai perusahaan perbankan dengan penyalur KUR terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI), memiliki peran penting dalam melindungi pelaku UMKM selama pandemi. Hingga akhir Desember 2022, BRI telah menyalurkan KUR kepada 6.583.105 debitur senilai total Rp252,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya