SOLOPOS.COM - Stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam acara Festival Payung Indonesia di Balai Kota Solo, Minggu (10/9/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal Solo laris manis diminati pembeli saat Festival Payung Indonesia di Balai Kota Solo pada Jumat-Minggu (8-10/9/2023).

Berkah ini salah satunya dirasakan oleh Pemilik Mamnich, Fransiska Xaveria Nirmala yang menjual aksesoris fesyen mulai aneka jenis tas dan topi serta outer.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ia menguraikan banyak pembeli atau wisatawan yang datang dari luar kota, sehingga banyak yang memilih produknya untuk digunakan sebagai oleh-oleh.

Dalam sehari ia mampu menjual puluhan produk miliknya, sementara itu harga produknya mulai dari Rp65.000 hingga Rp300.000.

“Pembeli itu sekali beli bisa berapa langsung, rata-rata per hari bisa jual puluhan tas,” ujar Fransiska saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Produk favorit pembeli adalah tas dan topi dari goni karena unik. Ia juga menyediakan beragam ukuran produk agar pembeli tak kebingungan, serta menyiapkan model-model baru khusus acara ini.

Sebab, banyak pelanggan lamanya yang juga berkunjung dan membeli produknya lagi. Banyak pelanggan lama yang membeli kembali produk miliknya karena kualitas jahitan tas yang awet.

Banyaknya event di Kota Solo, dan keikutsertaannya di event nasional seperti Inacraft membuatnya harus stop orderan.

Ia memilih fokus untuk menyiapkan festival untuk event-event seperti Festival Payung Indonesia. Sekali event ia biasanya menyiapkan stok mulai 200 produk ingga 300 produk.

Ketika ada sisa produk, ia memilih untuk menjualnya di event selanjutnya sembari menyiapkan produk inovatif lainnya.

Perwakilan booth Srikandi Community, Dina menguraikam hal senada. Dalam sehari ia mampu menjual puluhan kerajinan tangan, misalnya tas, dan lain-lain.

Booth miliknya juga dikunjungi turis asing selain wisatawan lokal, rata-rata mereka memang menyukai produk-produk handmade. Selain menjual kerajinan tangan, komunitas tersebut juga menjual ragam kuliner tradisional di booth berbeda.

Harga produk milik komunitas yang berasal dari Laweyan, Solo berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah. “Ya lumayan ramai, yang terjual juga lumayan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya