SOLOPOS.COM - Display produk kecantikan Griya Rempah, dalam acara Solo Art Market, di Jl. Diponegoro, Ngarsapura, pada Minggu (19/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Pemilik Griya Rempah Solo, Linda, 53, menjelaskan produk kecantikan yang berasal dari rempah-rempah atau bahan alami laku di seluruh pasar Indonesia.

Linda menguraikan saat merintis Griya Rempah pada 2009 lalu dilatarbelakangi kondisi badannya yang sering sakit dan harus berobat.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kala itu ia harus mengonsumsi sembilan tablet atau kapsul dan sekali minum, dan ia harus melakukan hal ini selama tiga kali sehari.

“Mental saya down, obat langsung tak lepas, saya belajar naturopati, jadi ketika diberi hidup sama Tuhan, itu sudah diberi kelengkapan yang sempurna, tapi diri sendiri yang merusak, jadi diri sendiri yang harus memperbaiki. Jadi apa yang merusak? Ya pengawet, perasa, pewarna. Saya yang sering sakit itu membuat kulit saya bermasalah,” ujar Linda saat ditemui Solopos.com dalam acara Solo Art Market pada Minggu (19/2/2023).

Linda menyakin bahwa kecantikan di luar tubuh tersebut berasal dari dalam diri sendiri. Saat itu ia meluncurkan produk lulur rempah miliknya.

Lulur rempah miliknya selain digunakan untuk membersihkan tubuh, juga berfungsi sebagai aromaterapi yang membuat emosi menjadi tenang, sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Formula lulur ini hasil kombinasi dari berbagai jenis rempah dan bunga, di antaranya berhasil dari serbuk kayu manis, temulawak, bidara laut, pekak, cengkeh, dan cendana.

Saat Solopos.com mencoba lulur rempah milik Linda, sensasi lembut dan dingin terasa langsung di kulit, serta ditambah aroma rempah terutama kayu manis yang kuat. Berbeda dengan scrub atau lulur di pasar yang cenderung panas ketika digunakan dan bertekstur kasar.

Selain lulur rempah produk kecantikan ini juga membuat wedang uwuh, kopi rempah, seri perawatan wajah dari pelembab, sabun muka. Kemudian wewangian untuk mobil atau ruangan dengan aroma teh, serta parfum.

Semua produk miliknya tanpa menggunakan pengawet, pewarna, dan perasa. Untuk parfum ia tidak menggunakan alkohol.

“Jadi kami memggunakan air yang diekstrak dengan bunga, tentu pembuatannya berbeda,” ujar Linda.

Banyak pelanggan produknya yang menjual kembali produk lulur miliknya untuk keperluan spa dengan brand yang disesuaikan oleh pelanggan.

Produk kecantikan berbahan rempah miliknya paling murah ia jual dari Rp5.000 per kemasan berupa masker wajah, serta termahal minuman probiotik seharga Rp160.000 per botol. Kemudian parfum dihargai Rp130.000 per botol.

Sementara untuk parfum ia jual dengan harga Rp130.000 per botol, kopi rempah Rp14.000 per kemasan, dan wewangian mobil dari harga Rp30.000 hingga Rp65.000 per kemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya