SOLOPOS.COM - Pendiri Kain Lukis Nasrafa, Yani Mardiyanto (kiri), dan Iriana Joko Widodo (kanan), menunjukkan produk milik Kain Lukis Nasrafa. (Istimewa/Yani Mardiyanto).

Solopos.com, SOLO — Pendiri Kain Lukis Nasrafa, Yani Mardiyanto menjelaskan produk fesyen lukis miliknya menjadi favorit sejumlah tokoh penting di Indonesia. Bahkan Iriana Joko Widodo (Jokowi) juga pernah membeli produk lukis Nasrafa.

Selain itu istri Gubenur Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo juga kerap membeli jilbab lukis dari Nasrafa saat pameran.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga juga membeli tas lukis dari Nasrafa, tak ketinggalan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Solo, Selvi Ananda juga meminati produk Nasrafa.

Produk milik Nasrafa mempunyai spesifikasi fesyen lukis, sehingga setiap karya identik dan berbeda-beda tidak ada yang sama.

Yani menjelaskan Nasrafa pernah meraih beberapa penghargaan.

Mulai dari Siddhakarya dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 2020, penghargaan Paramakarya dari Presiden Joko Widodo pada November 2021, dan mendapat ASTRA Group sebagai UKM terbaik 2021.

Sebelumnya, pada 2016 Nasrafa mendapat Sertfikat Grade A Ready to Export dari Dirjen Pengembangan Export Nasional Kementerian Perdagangan RI.

Produktivitas Nasrafa tersebut diperoleh dari usaha yang integritir, produk yang bermutu, packingnya yang marketable, legalitas yang lengkap, marketing jitu, SDM yang solid, administrasi bagus, dan lokasi yang respresentatif.

“Semua hal tersebut harus terkaver, sehingga sesuloy apapun, gimana caranya tetap berpegang pada komitmen, konsisten menjadi tim, dari menjaga produk dan arket mulai dari komunikasi produk, maintance market, inovasi market dan inovasi produk, banyak yang kami kerjakan,” ujar Yani, pada Senin (6/2/2023).

Yani pernah mengalami Nasrafa tidak mendapatkan order, sehingga inovasi produk diperlukan, ditambah dengan inovasi market. Saat ini Nasrafa juga tengah mengembangkan kombinasi kain ecoprint lukis.

“Kebetulan kami ada fasilitasi sembilan outlet dari pemerintah sebagai UKM berprestasi, misalnya di Bandara Ahmad Hani, Bandara Jogja Internasjonal, Rest Area Salatiga, Lawang Sewu, di Jakarta, di Solo ada tiga tempat, di MPP [Mal Pelayanan Publik], DPRD Corner, dan di IKM Semanggi,” terang Yani.

Sebelum tersebar di Indonesia, Yani menguraikan bahwa waktu awal dirintis hingga 2018 ia hanya memproduksi secara rumahan, di Kampung Petoran, Jebres, Solo. Kini produknya juga laku di pasar Perancis, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, dan Singapura.

Yani juga tengah menjajal pasar baru, di Bangkok, Manila, dan Jepang untuk semua produk miliknya, terutama produk syal lukis. Untuk menggaet pasar internasional, Yani mengungkapkan paling efektif melakukan promosi di pameran berskala nasional, ataupun bisa dari media sosial.

Nasrafa tidak memiliki kapasitas produksi tetap, tergantung permintaan customer dan jenis barang yang dipesan. Namun, untuk enam pelukis dalam sebulan bisa memproduksi 1.000 jilbab lukis atau 300 payung lukis.

Produk Nasrafa berkisar antara puluhan ribu dan jutaan rupiah, tergantung kerumitan, waktu, dan bahan. Misalnya jaket kuit lukis bisa dihargai US$200.

Yani menguraikan sejak merintis usaha yang spesifikasinya di bidang fesyen lukis sejak 20 Januari 2012 membutuhkan kerja sama yang kuat. Ia bersama enam orang penulisnya, harus mengombinasikan konsep idealisme dan industrialisasi sehingga membawa Nasrafa semakin berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya