Bisnis
Rabu, 27 September 2023 - 16:36 WIB

Lapangan Kerja Meningkat, Tingkat Pengangguran Terbuka Turun 5,83%

Maymunah Nasution  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antrean pengunjung Job Fair dan Career Expo 2023 di gedung Graha Wisata Niaga, Selasa (26/9/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor, mengatakan ada sejumlah indikator yang menunjukkan peningkatan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

“Selama setahun terakhir ada peningkatan penciptaan lapangan kerja sebanyak 3,02 juta pekerja, lalu terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka atau yang kita kenal sebagai TPT dari 5,83% pada Februari 2022 menjadi 5,45% pada Februari 2023,” ujar Afriansyah saat membuka acara Job Fair Career Expo 2023 di Graha Wisata Niaga Solo, Selasa (26/9/2023).

Advertisement

Afriansyah mengakui jika penurunan tersebut belum signifikan, tetapi kinerja disusul dengan menurunnya angka pengangguran dari 10,65 juta orang menjadi 9,59 juta orang pada periode Februari 2022-2023.

Dia melanjutkan, seluruh perbaikan kondisi ketenagakerjaan tersebut akan bermuara pada menurunnya tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan Indonesia menurun dari 9,54% pada Maret 2022 menjadi 9,36% pada Maret 2023.

Advertisement

Dia melanjutkan, seluruh perbaikan kondisi ketenagakerjaan tersebut akan bermuara pada menurunnya tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan Indonesia menurun dari 9,54% pada Maret 2022 menjadi 9,36% pada Maret 2023.

Namun kondisi ketenagakerjaan Indonesia masih memiliki banyak catatan, antara lain ada 56,99% angkatan kerja Indonesia memiliki tingkat pendidikan SMP dan di bawahnya.

Selain itu, sebanyak 0,12% pekerja Indonesia bekerja di sektor informal, meliputi pembantu rumah tangga, penjual kue, pedagang asongan, dan sektor informal lain.

Advertisement

Menurut Afriansyah, tantangan juga ditambah dengan digitalisasi bagi tenaga kerja. Beberapa upaya yang tengah disiapkan Kementerian Ketenagakerjaan antara lain mengalihkan pekerja sektor informal ke sektor formal dengan reskilling.

“Kami arahkan mengikuti pelatihan-pelatihan di Balai Vokasi yang ada di masing-masing daerah agar mereka memiliki skill tertentu. Tidak ada batasan umur untuk ini dan semua gratis,” tambah Afriansyah saat diwawancara media dalam kesempatan yang sama.

Afriansyah melanjutkan, Pemerintah Indonesia ingin mengurangi pekerja tingkat informal di luar negeri.

Advertisement

Hal itu dilakukan dengan cara membekali pekerja yang berangkat ke luar negeri dengan skill dan kemampuan lainnya. Tujuannya adalah membantu mereka mendapatkan posisi dan penghasilan yang lebih baik.

Selain itu, tersedia aplikasi Karirhub yang mempertemukan pencari kerja dengan pekerjaan di lokasi yang diinginkan.

Semua perusahaan yang terdaftar di Karirhub juga telah melaporkan perusahaannya kepada Kemnaker RI melalui Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP).

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif