Bisnis
Kamis, 19 Januari 2023 - 17:31 WIB

Lampaui Jateng dan Nasional, Inflasi di Solo Disumbang oleh Komoditas Ini

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (wilsonrevunplugged.blogspot.com)

Solopos.com, SOLO — Beras menjadi komoditas pangan penyumbang terbesar inflasi pada Desember 2022. Selain beras, komoditas pangan lain yang berandil menyumbang inflasi, yakni tomat, cabai rawit, dan telur ayam.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,46 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 114,85 pada Desember 2022. Kenaikan laju inflasi dipengaruhi kenaikan harga bahan pangan mulai dari beras, telur ayam, tomat, cabai rawit, semangka, dan bawang merah.

Advertisement

Beras berandil tinggi penyumbang inflasi di Kota Solo yakni sebesar 0,16 persen, telur ayam ras sebesar 0,09 persen, tomat sebesar 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, dan semangka sebesar 0,02 persen. “Inflasi di Kota Solo sepanjang 2022 memang cukup tinggi. Secara YoY, inflasi di Solo 7,03 persen,” kata Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Solo, Ernita, Kamis (19/1/2023).

Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menyumbang deflasi antara lain, tarif angkutan udara, bayam, kangkung, daging sapi, jeruk, dan salak. Tarif angkutan udara menyumbang deflasi sebesar -0,09 persen, bayam dan kangkung masing-masing sebesar 0,02 persen.

Sedangkan, daging sapi dan jeruk masing-masing 0,01 persen. “Semoga, laju inflasi bisa turun perlahan-lahan mulai Januari. Untuk tarif bus Batik Solo Trans (BST) yang mulai berbayar per 1 Januari, baru kami hitung pada bulan ini. Rilisnya awal bulan depan,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, pengamat ekonomi asal Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton Agus Setyawan menilai inflasi Kota Solo yang melampaui provinsi dan nasional lepas dari perhatian pengambil kebijakan di Kota Bengawan. Dia mendorong Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo harus menganilis penyebab tingginya inflasi di Solo.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS itu menyampaikan rantai pasok sektor pangan yang belum tertangani secara maksimal menjadi pekerjaan rumah dan tantangan bagi TPID Kota Solo. “Ya, perlu diperkuat koordinasi TPID Kota Solo untuk mengendalikan inflasi. Targetnya minimal angka inflasinya sama dengan provinsi,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif