SOLOPOS.COM - Warga berburu produk fesyen dalam acara Hello Market Solo, di Solo Paragon Mall, pada Rabu (12/4/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Kembali menyelenggarakan bazar fesyen, Hello Market Solo kembali mengajak para penjual online untuk menggelar lapak offline dalam Hello Market Solo ke-21.

Media Relations & Operational Hello Market Solo, Fajar Khoirul Umam, mengatakan Hello Market Solo berdiri 2012 dengan konsep garage sale.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Awalnya mewadahi teman-teman yang ingin menjual barangnya yang sudah tidak terpakai lagi. Kemudian di tahun 2013 kami mulai berani mengadakan event yang lebih besar, kemudian berganti nama menjadi Hello Market Solo. Di situ tenant-tenant food juga mulai masuk, beberapa yang join berupa teman-teman dan brand FnB yang belum memiliki gerai sendiri,” papar Fajar saat dihubungi Solopos.com, Jumat (21/7/2023).

Menurut Fajar, Hello Market Solo secara resmi menjadi wadah kopi darat untuk penjual online dan pelanggannya.

Pendiri Hello Market Solo yakni Widya Rosena dibantu Cempaka Jenitha dan Widiyatno. Kru kemudian bertambah hingga saat ini Hello Market Solo memiliki enam kru berfokus pada acara bazaar FnB dan fesyen.

Hello Market Solo pernah digelar di Rown Division, Mommilk, Nom Nom Café, dan beberapa tempat usaha yang menurut Fajar sudah tidak beroperasional lagi.

Fajar meneruskan, dulunya Hello Market Solo berkonsep sebagai event pembukaan sebuah café atau toko baru.

Selanjutnya, Hello Market Solo mulai menjajaki tempat yang lebih besar, contohnya Gelora Bung Karno, Center Point, Solo Paragon, dan Pakuwon Mall Solo Baru.

Tantangan yang selama ini dirasakan kru adalah kesulitan mencari booth, berurusan dengan organisasi massa (ormas) di sekitar venue dan gangguan alam seperti serangan hewan liar atau cuaca yang tidak mendukung.

Kendala juga terjadi saat Covid-19 hingga membuat panitia harus putar otak.

“Sewaktu Covid-19, Hello Market Solo masih berjalan dengan optimis, ternyata saat hari pelaksanaan tersiar kabar jika Covid-19 sampai ke Solo, saat itu event berlangsung mulai 14 Maret 2020. akhirnya pada hari berikutnya kami berinisiatif untuk tetap menjalankan event dengan konsep jastip [jasa penitipan],” ujar Fajar.

Konsep jastip dilakukan Hello Market Solo dengan cara update brand FnB yang dapat dipesan lewat aplikator. Update dilakukan di media sosial semua kru. Transaksi dilaksanakan oleh kru dan pesanan langsung dikirim dengan ojek online.

Penerapan PSBB sempat membuat Hello Market Solo harus istirahat selama dua tahun.

Para brand yang sudah bekerja sama dengan Hello Market Solo ternyata tetap percaya dengan para kru. Fajar mengatakan, para brand sering menanyakan kapan bazar diadakan kembali.

Tim menyelenggarakan bazar lagi pada 28 Desember 2022 dan animo masyarakat serta tenan menunjukkan hasil maksimal. Fajar mengaku, harapan mereka selanjutnya adalah mengadakan bazar di luar Soloraya.

Soal tema, Fajar mengatakan referensi mereka yakni media sosial. Tren fesyen, hari besar, dan momentum menjadi latar belakang pembentukan tema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya