SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (28/6/2023), menyetujui untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp27 miliar menjadi Rp1,5 triliun, sementara modal disetor perseroan diusulkan dari Rp13,90 miliar meningkat menjadi Rp772,50 miliar.

“Kedua tahapan pada agenda empat dilaksanakan sebagai tindak lanjut dan sesuai dengan ketentuan POJK [Peraturan Otoritas Jasa Keuangan] 3 Tahun 2021,” ujar Sekretaris BEI Yulianto Aji Sadono dalam konferensi pers RUPST BEI di Jakarta, Rabu seperti dilansir Antara.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Selain itu, dalam RUPST, BEI memutuskan untuk menempatkan sebesar 20 persen dari modal disetor per 31 Desember 2022 atau setara Rp2,80 miliar sebagai cadangan wajib.

Kemudian, perseroan menarik kembali untuk menghapus satu saham treasury stock, yang mengakibatkan penurunan modal ditempatkan dan disetor perseroan, sehingga modal disetor perseroan menurun dari Rp14,04 miliar menjadi Rp13,90 miliar.

Bursa Efek Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp968,74 miliar selama tahun 2022, atau tumbuh 9,9 persen year on year (yoy), dibandingkan tahun 2021.

Laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan usaha yang meningkat 9,6 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,51 triliun pada tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,29 triliun pada tahun 2021.

Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan BEI sebesar Rp2,91 triliun atau meningkat 10,5 persen (yoy) pada tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,63 triliun pada tahun 2021.

Selama tahun 2022, BEI membukukan total aset senilai Rp10,87 triliun atau meningkat 15,1 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021, dengan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp3,94 triliun atau meningkat 14,1 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021.

Perseroan mencatatkan total ekuitas sebesar Rp6,93 triliun selama tahun 2022, atau meningkat 15,6 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021.

Sebagai informasi, pasar modal Indonesia selama tahun 2022 ditutup positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi 6.850,52 atau menguat 4,09 persen, dibandingkan akhir tahun 2021.

Adapun, total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp9.499 triliun, atau meningkat sebesar 15,1 persen (yoy). Dari segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham pada tahun 2022 juga meningkat sebesar 10 persen (yoy) mencapai Rp14,7 triliun.

Pada tahun 2022, rata-rata frekuensi perdagangan harian saham juga meningkat sebesar 0,9 persen menjadi 1,3 juta transaksi per hari.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/6/2023) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 24,94 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.664,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,39 poin atau 0,36 persen ke posisi 946,11.

“Indeks IHSG cenderung bergerak variatif, dimana sentimen eksternal dan internal turut menopang pergerakan pasar saham,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, bursa regional Asia menguat seiring pelaku pasar yang merespons pemerintah China akan meluncurkan stimulus baru, seiring adanya pertemuan partai berkuasa di China yaitu Partai Komunis pada Juli 2023, sehubungan upaya untuk mendorong pemerintah China meluncurkan stimulus ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya