SOLOPOS.COM - Di era digital seperti sekarang, cara melaporkan gangguan listrik ke PLN kini semakin mudah. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA–PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) meraih kenaikan pendapatan hingga kuartal III/2022.

Hal ini seiring dengan naiknya tarif daftar listrik untuk sejumlah golongan per 1 Juli 2022. Meski demikian, laba bersih PLN menyusut dari capaian semester I/2022.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, PLN mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp325,12 triliun. Angka tersebut tumbuh 20,47% dibandingkan dengan Rp269,87 triliun pada Januari—September 2021.

Penjualan tenaga listrik sebagai kontributor terbesar menyumbang Rp231,04 triliun selama periode sembilan bulan 2022, naik 8,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp212,82 triliun.

Pendapatan kompensasi juga memperlihatkan peningkatan sampai akhir September 2022, dengan kenaikan mencapai 186,54% secara tahunan menjadi Rp46,36 triliun, dari sebelumnya Rp16,18 triliun.

Baca Juga: Persiapan Operasional PLTGU Tambak Lorok, PLN Pasok Listrik 30 MVA

Pemasukan dari subsidi listrik pemerintah juga melanjutkan kenaikan menjadi Rp42,13 triliun, naik 12,71% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya Rp37,38 triliun.

PLN turut melaporkan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari penyambungan pelanggan Rp606,93 miliar dari Rp336,05 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, jumlah beban usaha PLN juga naik 16,68% yoy dari Rp276,95 triliun menjadi Rp237,36 triliun.
Kenaikan beban terutama disumbangkan oleh naiknya beban bahan bakar dan pelumas sebesar 25,63% yoy menjadi Rp108,22 triliun, dari sebelumnya Rp86,14 triliun.

Beban pembelian tenaga listrik juga naik 22,58% yoy menjadi Rp94,22 triliun, dari sebelumnya Rp76,86 triliun.

Meski beban usaha terus meningkat, namun PT PLN tetap membukukan kenaikan laba usaha sebesar 48,16% yoy menjadi Rp48,16 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp32,50 triliun.

Baca Juga: Kemenkeu: Kompensasi Energi Pertamina dan PLN Cair Akhir Oktober

Setelah dikurangi beban keuangan, rugi bersih kurs, dan lain-lain, laba periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk PLN naik 28,62% menjadi Rp15,93 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp12,38 triliun.

Laba bersih sepanjang Januari—September 2022 ini lebih rendah daripada laba sepanjang semester I/2022 yang mencapai Rp17,34 triliun.

Hal ini mengindikasikan bahwa PLN membukukan rugi bersih pada kuartal ketiga tahun ini atau selama Juli—September 2022 senilai Rp1,41 triliun. Adapun, total aset PLN cenderung stabil dengan nilai Rp1.624,75 triliun per 30 September 2022 dibandingkan dengan Rp1.613,21 triliun pada akhir tahun lalu.

Baca Juga: Dapat Bantuan dari PLN, Mimpi Asminah Ada Listrik di Rumah Akhirnya Terwujud

Kenaikan aset tersebut terutama didukung dari jumlah aset lancar yang bertambah Rp36,75 triliun dari Rp85,91 triliun menjadi Rp122,67 triliun. Hal ini didorong dari naiknya piutang dari pemerintah yang tadinya hanya Rp8,3 triliun menjadi Rp52,67 triliun.

Di sisi lain, jumlah liabilitas PLN turun Rp4,55 triliun menjadi Rp627,05 triliun pada penutup kuartal III/2022, dibandingkan dengan Rp631,60 triliun pada penutup tahun 2021.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya utang usaha ke pihak berelasi menjadi Rp15,69 triliun per akhir September 2022, dari sebelumnya Rp20,56 triliun.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul PLN Raih Pendapatan Rp325,1 Triliun, Laba Rp15,9 Triliun per Kuartal III/2022

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya