SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerja dari rumah. (Freepik).

Bisnis.com, SOLO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil jajaran menteri kabinet Indonesia Maju dan Pemerintah Daerah untuk melakukan Rapat Terbatas (Ratas) terkait Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Senin (14/8/2023).

Kualitas udara Jabodetabek selama satu pekan terakhir mendapat nilai yang sangat buruk. Bahkan pada Sabtu (12/8), kualitas udara atau air quality index (AQI) di DKI Jakarta berada di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ia pun memiliki sejumlah catatan penanganan kasus polusi DKI yang mengkhawatirkan ini. Salah satunya dengan mendorong para pekerja untuk kembali menerapkan hybrid working dan work form home (WFH).

“Jika diperlukan juga, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home (WFH) mungkin saya tidak tau nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah [nanti pekerja yang WFH sebanyak] 75 [persen] atau 25 [persen] atau angka yang lain,” tuturnya di Istana Negara, Senin.

Lebih lanjut, ia meminta jajaran Kementerian/Lembaga diminta untuk konsisten dalam menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.

Dia mengatakan bahwa pada Agustus 2023, LRT juga akan segera dioperasionalkan, sehingga dapat membantu kinerja moda lainnya seperti MRT yang sudah beroperasi.

“Kemudian kereta cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah,” ucapnya.

Dalam rapat tersebut, Jokowi juga mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan udara di DKI mengkhawatirkan. Di antaranya yakni kemarau panjang, peningkatan polusi, dan aktivitas industri.

“Saya memiliki catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait,” Untuk catatan jangka pendek, Jokowi menginstruksikan adanya rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.

Kemudian, orang nomor satu di Indonesia itu juga memerintahkan agar jajarannya dapat memperbanyak ruang terbuka hijau.

Menurutnya, apabila diperlukan anggaran untuk mewujudkan fasilitas tersebut maka jajaran perlu segera menyiapkan anggaran yang dibutuhkan.

Adapun Presiden Ke-7 RI itu menegaskan bahwa dalam upaya jangka panjang setiap pihak diinstruksikannya untuk memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubaham iklim.

“Harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek dan terakhir terus mengedukasi publik yang seluas-luasnya,” pungkas Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Jokowi Minta Pekerja WFH Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya