SOLOPOS.COM - Brosus pembiayaan perumahan dengan keuangan syariah dari BSI. (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Mencicil rumah dengan menggunakan sistem kredit pemilikan rumah (KPR) secara syariah memang masih terlalu awam bagi masyarakat Solo.

Penyebabnya adalah masih minimnya publikasi dan sosialisasi mengenai KPR Syariah oleh pelaku perbankan syariah, baik dari bank  atau pun Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dikutip dari Bisnis.com, penyebab masih belum banyaknya pengguna KPR Syariah, tidak lepas dari keunggulan KPR Syariah yang tidak begitu terasa oleh para nasabahnya.

Beban cicilan KPR Syariah, bagi nasabah dianggap sama saja dengan KPR yang dimiliki bank konvensional ataupun BPR.

Meski begitu, KPR Syariah yang menggunakan akad murabahah atau jual beli dengan margin keuntungan yang disepakati penjual dan pembeli, justru akan menjadi tren yang menguntungkan di tengah suku bunga di Indonesia yang naik.

Mengingat, KPR di bank konvensional berpotensi juga melejit seiring dengan naiknya suku bunga Bank Indonesia (BI Rate).

Solopos.com wawancara kepada sejumlah warga Solo yang memutuskan mengambil rumah menggunakan KPR Syariah, Selasa (14/2/2023).

Bagi mereka, selain pertimbangan riba, ada keuntungan lain yang mereka dapatkan, yakni cicilan yang flat dan tidak berubah-ubah.

Salah satunya yakni warga yang tinggal di Laweyan, Solo, Muhdyatmoko. Ia baru saja menyelesaikan akad pembelian rumah di BSI Solo untuk membeli rumah di sekitar Pulisen, Boyolali.

Muhdyatmoko menggunakan sistem KPR Syariah. Ia mengaku punya pertimbangan ekonomis.

“Saya beli rumah di Pulisen itu dapat harganya Rp350 juta dengan tenor cicilan 10 tahun. Kalau di bank konvensional, sistem bunganya itu kan beda-beda tergantung tenor, ada yang lima persen, ada yang delapan persen, bahkan 10 persen, suku bunga itu kalau fixed income, kalau seperti saya yang non fixed income karena pedagang bisa sampai 15 persen, kalau di KPR Syariah jelas, akadnya Rp350 juta, margin di awal flat Rp40 juta, jadi saya bayarnya Rp390 juta selama 10 tahun itu,” ungkap Muhdyatmoko.

Selain sisi ekonomis, persyaratan KPR Syariah, menurutnya lebih mudah dibandingkan di perbankan konvensional bagi dirinya yang memiliki pendapatan fluktuatif.

“Karena pedagang, kalau di bank konvensional agak susah, meskipun saya sudah menyerahkan rekening koran selama tiga bulan terakhir, tetap ditolak karena naik turun pendapatan, kalau di KPR Syariah, asalkan lokasi dan jualannya jelas lebih gampang mendapatkan persetujuan,” ulas pria yang sehari-harinya merupakan pemilik bengkel ini.

Nasabah KPR Syariah lainnya, Nugroho Wibowo, memiliki pertimbangan khusus yang membuatnya memutuskan mengambil KPR Syariah. Meskipun memiliki fixed income, warga Jebres ini mengaku, memilih menggunakan KPR Syariah karena ingin mendapatkan berkah dari rumah yang dicicilnya.

“Jelas untuk menghindari riba dalam bunga jual beli, karena kalau bunga itu kan fluktuatif dan akad-nya jadi berubah-ubah. Sedangkan kalau KPR Syariah jelas, akadnya berapa, marginnya berapa dan tenornya berapa lama enggak jadi masalah,” ulas pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini.

Meskipun memiliki sejumlah keuntungan dari KPR Syariah, ada beberapa poin menurut Nugroho yang masih perlu ditingkatkan. Salah satunya adalah publikasi sistem syariah dan perbankan syariah yang melayani kredit rumah baru.

“Pengalaman saya dan teman-teman ketika mau mencicil di KPR Syariah untuk beli rumah di perumahan, agak susah karena pengembang belum banyak yang menerima KPR Syariah alasannya beragam. Kalaupun ada pengembang yang mau, tetap nanti ada unsur bank konvensional dalam kreditnya, sama mungkin publikasinya kalau bisa ditambah, karena belum banyak yang tahu mengenai KPR Syariah ini,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya