SOLOPOS.COM - Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Surakarta bakal menangani wajib pajak (WP) strategis per Senin (24/5/2021). (Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Potensi penerimaan pajak dari wajib pajak (WP) strategis kian menjanjikan menyusul pembentukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Surakarta yang resmi dibuka pelayanannya pada Senin (24/5/2021).

KPP Madya Surakarta ini bakal menangani sebanyak 1.783 WP kakap dari KPP Pratama dan KPP Madya di berbagai daerah.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Kepala Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah Jawa Tengah (Kanwil Jateng) II, Slamet Sutantyo, mengatakan secara garis besar pembentukan KPP Madya Surakarta sebagai salah satu unit instansi baru, tidaklah menambah unit yang ada melainkan hanya mengubah KPP Pratama Purworejo menjadi KPP Madya Surakarta.

Baca Juga: Lille Juarai Liga Prancis, PSG Harus Turun Takhta

“KPP Madya Surakarta akan mengadministrasikan WP di lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah II, yakni WP yang memiliki kontribusi penerimaan terbesar. Sedangkan untuk pengadministrasian WP yang ada di KPP Pratama Purworejo dialihkan ke KPP Pratama Kebumen,” ujar dia, dalam jumpa pers di KPP Madya Surakarta, Senin (24/5/2021).

Slamet menambahkan WP yang dipindahkan pengadministrasiannya ke KPP Madya Surakarta dimaksudkan agar dapat diberikan pelayanan yang lebih baik lagi sehingga diharapkan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan dapat meningkat. Demikian pula untuk WP yang pengadministrasiannya tetap berada di KPP Pratama.

Jumlah WP yang terdaftar dan secara resmi telah teradministrasikan di KPP Madya Surakarta sebanyak 1.783 WP. Namun demikian, WP yang berada di KPP Madya Surakarta tidak hanya berasal dari KPP di Kanwil DJP Jawa Tengah II, tetapi juga berasal dari KPP di luar wilayah Kanwil DJP Jawa Tengah II yang lokasi usahanya berada di wilayah kerja Kanwil DJP Jawa Tengah II.

Baca Juga: Hidupkan Perekonomian Nasional, Kementan Dorong Pangan Lokal Masuk Perhotelan

Jenis Sektor Usaha

Berdasarkan asal KPP, komposisinya paling banyak berasal dari KPP Pratama Surakarta sebanyak 431 WP, disusul oleh KPP Pratama Karanganyar sebanyak 226 WP, dan KPP Pratama Sukoharjo sebanyak 208 WP.

Sedangkan untuk sebaran berdasarkan jenis sektor usaha, paling banyak didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi perawatan mobil dan sepeda motor sebanyak 716 WP.

Posisi kedua disusul oleh sektor industri pengolahan sebanyak 424 WP serta sektor kegiatan jasa lainnya sejumlah 150 WP. Komposisi ini disusun berdasarkan analisis dan pertimbangan lainnya dari Kantor Pusat DJP.

Baca Juga: Hidupkan Perekonomian Nasional, Kementan Dorong Pangan Lokal Masuk Perhotelan

“Kami di Kanwil Jateng II target penerimaan pajaknya Rp12,4 triliun pada 2021. Dengan adanya KPP Madya Surakarta yang diikuti dengan perpindahan WP, otomatis target berubah [KPP Pratama], bisa saja berkurang. Akan tetapi, karena KPP Madya lebih besar, maka targetnya juga lebih banyak. Kontribusinya 40% dari total penerimaan pajak di Kanwil Jateng II,” papar dia.

Kepala Bidang Keberatan Banding dan Pengurangan Kanwil DJP Jateng II, Eko Budi Setyono, menambahkan kantor pajak di Purworejo tidak tutup, tetapi secara administratif berada di lingkup KPP Pratama Kebumen. Dengan demikian, pelayanan perpajakan kepada WP di wilayah Purworejo tidak dikurangi.

“KPP Madya memang harus ada agar WP strategis dapat dilayani dengan baik. Di masa sekarang layanan bisa dilakukan secara online [daring],” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya