SOLOPOS.COM - Ilustrasi rokok kretek (Freepik).

Solopos.com, SOLO – Selain komoditas pangan, laju inflasi di Kota Solo pada Februari disumbang oleh kontrak rumah dan rokok kretek filter yang berandil masing-masing sebesar 0,03 dan 0,08 persen.

Hal ini dipengaruhi kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang menaikkan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang otomatis berdampak pada kenaikan Pajak Bumi (PBB) meski telah dibatalkan lantaran banyaknya warga yang protes. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan kelompok kontrak rumah menjadi penyumbang terbesar ke-empat inflasi pada Februari di Kota Bengawan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Andil kontrak rumah dalam menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. “Ini berkaitan dengan kenaikan NJOP pada awal 2023 meskipun sudah dibatalkan oleh pemerintah. Tapi  sudah ada respons di tataran bawah di masyarakat,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di Balai Kota Solo, Senin (6/3/2023).

Nilai kontrak rumah di Kota Solo disebut memiliki nilai konsumsi tinggi dibanding daerah lain di Soloraya. Menurut Totok, masyarakat perkotaan membutuhkan hunian yang layak dengan fasilitas beragam. Tak ayal, harga sewa kontrak rumah acapkali mengalami kenaikan saat awal tahun.

Selama periode Januari-Februari, kontrak rumah menjadi penyumbang terbesar inflasi di Kota Solo. Pada Januari, kontrak rumah tercatat berandil sebesar 0,04 persen. “Sewa kontrak rumah relatif kecil andilnya sebagai penyumbang inflasi. Meski kecil, sangat berpengaruh terhadap inflasi selama dua bulan pertama 2023,” ujar dia.

Penyumbang inflasi lainnya, lanjut Totok, kelompok rokok kretek filter yang berandil sebesar 0,08 persen. Kelompok ini menjadi penyumbang terbesar kedua di bawah beras yang menduduki peringkat paling atas.

Kondisi ini dipengaruhi kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 10 persen pada awal 2023. Kenaikan tarif cukai rokok tercatat lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tarif cukai rokok naik 12 persen pada 2022, kemudian 12,5 persen pada 2021 dan 23 persen pada 2020. “Tarif cukai rokok yang mengalami kenaikan pada awal 2023 berdampak pada laju inflasi Januari dan Februari,” ujar dia.

Sedangkan, sektor penyumbang terbesar deflasi di Kota Solo yakni kelompok buah-buahan seperti semangka, jeruk, dan telur ayam ras. Semangka menyumbang deflasi sebesar-0,04 persen, sedangkan jeruk sebesar -0,03 persen. “Barangkali sekarang musim panen buah-buahan di pasaran. Jadi harga buah-buahan turun,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya