Bisnis
Minggu, 17 September 2023 - 20:59 WIB

Konten Kreator Wajib Tahu! Ini Persyaratan Terbaru Konten Bermerek di TikTok

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi TikTok. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Sebagai upaya menciptakan ekosistem konten bermerek yang adil, TikTok memperkenalkan persyaratan konten bermerek terbaru di Indonesia.

Melalui rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (17/9/2023), Perwakilan Fortuna PR, Arini Fazrin yang mewakili TikTok Indonesia, menjelaskan ketentuan tersebut berfokus pada akuntabilitas dan transparansi di antara kreator dan brand atau pengiklan.

Advertisement

Teknisnya yakni, setiap unggahan yang disponsori sebagai paid partnership harus diberi label dengan tujuan memberitahu pengguna TikTok yang mengikuti kreator tersebut bahwa video yang dibuat bersifat komersial.

Selain itu, pemberian label juga membantu menciptakan pengalaman yang autentik dan jujur, sekaligus berkontribusi dalam membangun kepercayaan publik.

Advertisement

Selain itu, pemberian label juga membantu menciptakan pengalaman yang autentik dan jujur, sekaligus berkontribusi dalam membangun kepercayaan publik.

Saat menerima notifikasi soal label, kreator memiliki kesempatan untuk menanggapi notifikasi dugaan konten bermerek miliknya, sebelum video tersebut dibatasi atau dihapus oleh TikTok.

Kreator kemudian punya kesempatan untuk menyampaikan konten bermereknya sesuai persyaratan yang ada. Kreator juga bisa mengajukan banding jika konten yang diunggah bukanlah konten bermerek.

Advertisement

Perkembangan tersebut dinilai membawa banyak manfaat bagi para kreator dan brand. Misalnya mulai mendorong transparansi, keamanan brand, visibilitas kemitraan, dan kepatuhan terhadap komunitas.

Sekaligus sebagai upaya meningkatkan standar pemasaran influencer.

“Dengan proses yang lebih efisien, kepatuhan terhadap panduan pemasaran, dan peningkatan pengelolaan kampanye, kita memasuki era baru dalam ranah transparansi dan autentisitas dalam pemasaran influencer,” terangnya melalui rilis yang diterima Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Salah satu kreator di Indonesia, Amritsa Raje menambahkan dengan fitur tersebut bisa membantu audience dalam memutuskan atau memilih produk yang sesuai keinginan mereka.

“Karena nantinya mereka akan benar-benar tahu apakah seorang kreator menerima bayaran untuk mengunggah video tersebut,” tambah Amritsa.

Senada, kreator konten asal Solo, Chandra Wijaya menilai kebijakan tersebut berdampak pada transparansi ke audience. “Menurutku videonya bakal dibagi ke audience khusus, seperti umur pengguna yang di atas 18 tahun,” ujar Chandra.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif