SOLOPOS.COM - Ilustrasi gardu listrik PLN. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solo mencatat pemakaian listrik tertinggi atau beban puncak kelistrikan selama periode Ramadan dan Lebaran di Soloraya mencapai 423 MWH. Peningkatan konsumsi listrik paling kentara pada pelanggan industri dan pelanggan bisnis.

Saat periode Ramadan, pelanggan industri menggenjot produksi untuk memenuhi permintaan Lebaran. Sedangkan, pelanggan bisnis seperti mal, supermarket, dan swalayan juga menambah pemakaian listrik untuk melayani tingginya permintaan belanja masyarakat, terutama pada beberapa hari menjelang Lebaran.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Lonjakan pemakaian listrik terjadi pada pertengahan Ramadan hingga beberapa hari menjelang Lebaran. Pelanggan industri menggenjot produksi sedangkan pelanggan bisnis juga melayani tingginya belanja masyarakat. Beban puncak pemakaian listrik pada April mencapai 423 MWH,” kata Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Solo, Dody Bastian Tumanggor, saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (5/5/2023).

Menurut Dody, pemakaian listrik pelanggan rumah tangga juga meningkat namun tak sebesar pelanggan industri dan pelanggan bisnis. Selama ini, pelanggan industri dan pelanggan bisnis memengatuhi total konsumsi listrik di Soloraya. Pelanggan industri seperti tekstil, garmen, plastik membutuhkan pasokan listrik untuk menyokong proses produksi setiap hari.

Saat periode libur Lebaran, tingkat konsumsi listrik cenderung turun lantaran industri mengurangi produksi. Bahkan, menghentikan produksi hingga beberapa hari setelah Lebaran. “Jadi peningkatan konsumsi listrik terjadi saat periode Lebaran. Saat libur Lebaran cenderung stabil karena pelanggan industri tidak berproduksi,” ujar dia.

Selama periode Ramadan dan Lebaran, suplai aliran listrik di Soloraya dipasok dari enam gardu induk dan 91 penyulang. Sementara, jumlah petugas pelayanan teknis yang disiagakan sebanyak 274 orang, petugas PLN 34 orang, serta vendor sebanyak 96 orang.

Peralatan kelistrikan juga disiagakan guna menyokong pasokan aliran listrik ke pelanggan. Yakni, dua mesin genset, 12 unit gardu gerak dan material cadangan. “Petugas bakal menindaklanjuti jika ada laporan gangguan listrik dari pelanggan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya