SOLOPOS.COM - Puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-7 komunitas pengusaha kuliner Soloraya di car free day (CFD) Solo pada Minggu (5/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).
Solopos.com, SOLO — Komunitas pengusaha kuliner Langsung Enak Bengawan Solo yang diklaim terbesar di Soloraya merayakan puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-7 di car free day (CFD) Solo, Minggu (5/3/2023).
Langsung Enak Bengawan Solo merupakan salah satu komunitas di bawah bendera komunitas nasional yaitu komunitas Langsung Enak.
Komunitas Langsung Enak pusat berada di Jakarta. Komunitas ini berawal dari founder-nya, Nina Yusab membentuk grup Facebook pada 4 November pada 2011.
Komunitas yang berawal dari kegemaran akan makanan dan masakan atau hanya selayang pandang ini mulai berkembang pesat. Pada 29 Februari 2016 mereka kemudian membentuk komunitas bernama Langsung Enak Bengawan Solo.
Komunitas yang berawal dari kegemaran akan makanan dan masakan atau hanya selayang pandang ini mulai berkembang pesat. Pada 29 Februari 2016 mereka kemudian membentuk komunitas bernama Langsung Enak Bengawan Solo.
Komunitas Langsung Enak Bengawan Solo pada 2023 telah berusia 7 tahun dan beranggotakan 200 member yang aktif.
Sejak resmi dibentuk dan terus aktif dengan kopi darat dari acara santai untuk mengakrabkan anggota-anggotanya sampai acara yang formal yaitu latihan bersama yang diadakan sebulan sekali dengan materi yang berbeda-beda.
Hal itu disampaikan oleh Carik Langsung Enak Bengawan Solo, Turi Anggraini, saat ditemui Solopos.com di CFD pada Minggu.
Langsung Enak Bengawan Solo memiliki visi menjadikan para anggota agar mandiri, bersemangat, di bidang kuliner, pastry, memasak dan juga baking sehingga menjadi wirausahawan yang produktif, tangguh dan berdaya guna untuk masyarakat sekitar.
“Yang membedakan Langsung Enak Bengawan Solo dengan komunitas lain, Langsung Enak Bengawan Solo itu isinya bukan pelaku awalnya, jadi hanya orang-orang yang food enthusiat, orang-orang yang hanya suka masak aja, suka kuliner atau jajan. Walaupun ada beberapa yang sudah jualan, dari situ kami melakukan latihan bersama, dari yang sama sekali enggak bisa masak, akhirnya memberanikan diri untuk berjualan,” ujar Turi.
Dulu sebelum pandemi Covid-19, fokus Langsung Enak Bengawan Solo adalah pembekalan anggota dengan melakukan latihan bersama.
“Kalau sekarang kebutuhannya kan sudah lain, karena sekarang member-nya rata-rata penjual, sekarang programnya pembekalan member dengan izin usaha, karenabsekarang ada sertifikat halal, izin P-IRT. Jadi yang tadinya aku jualan cuma senang aja, jualan cuma untuk orang tertentu, ayo mulai beranikan diri berjualan untuk lebih luas, untuk pemasukan tambahan, karena pandemi tuh siapa sih yang enggak terdampak secara ekonomi, supaya ada kekuataan ekonomi baru di keluarga,” papar Turi.
Selain fokus menggandeng dinas terkait untuk perizinan, Turi juga menguraikan bahwa fokus kedua Langsung Enak Bengawan Solo adalah membentuk unit usaha.
“Karena ketika ada yang baru memulai, sulit menentukan market, mau dijual kemana. Jadi saya bikin Pawon Bengawan Solo, jadi kami kurasi, sudah terima order beberapa kali juga. Kurasi tersebut dari rasa dan lokasi yang mendekati tujuan pengantaran, jadi pelaku usaha baru ini yang kirim,” terang Turi.
Turi menjelaskan kurang lebih ada 200 pelaku usaha yang mayoritas bergelut di bidang kuliner dari Soloraya.
Turi menjelaskan bahwa usaha kuliner masih prospektif, walaupun banyak pelaku usaha yang terjun, tentu menjadikan persaingan makin ketat, namun tetap menjadi peluang usaha paling besar.
“Setelah pandemi, rata-rata yang awalnya pembeli jadi penjual, usaha kuliner adalah usaha yang paling gampang, ibaratnya orang enggak perlu sekolah, ibu rumah tangga bisa, jadi gimana cara kami membantu teman-teman untuk tetap berjualan. Kalau ada yang mau gabung bisa DM di Instagram kami, di @le_bengawansolo,” tambah Turi.
Ketua HUT Ke-7 Langsung Enak Bengawan Solo, Ruri Utaria, menguraikan bahwa acar perayaan dimulai dari potong tumpeng, potong kue, dan lepas balon. Kurang lebih perayaan ini dihadiri oleh 150-an anggota dan berhasil mendapatkan perhatian dari pengunjung CFD.
“Dulu kan kami menutup diri cuma hobi, sekarang dijadikan professional nah akhirnya jadi professional. Dari yang baru hobi, bisa naik kelas, ada NIB ada izin, yang tadinya bebikinan, bisa ada brand-nya ada izin halalnya, dan target pasarnya lebih luas,” ujar Ruri.