SOLOPOS.COM - Wisatawan berenang di Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Kabupaten Klaten menjadi tujuan favorit wisata di Soloraya. Kabupaten Bersinar ini juga menjadi wilayah dengan pendapatan dari sektor pariwisata terbanyak di Soloraya selama dua tahun terakhir.

Hal ini berdasarkan data dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dalam laman jatengprov.go.id yang diakses Solopos.com, pada Rabu (2/8/2023). Pada 2021 sebanyak 1.627.714 wisatawan Nusantara dan 462 wisatawan mancanegara berkunjung ke Klaten. Dengan total pendapatan dari sektor pariwisata pada tahun tersebut sebanyak Rp25.220.043.087.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sektor pariwisata di Klaten terus meningkat pada 2022. Pada 2022, terdapat 3.303.423 wisatawan Nusantara dan 34.863 wisatawan mancanegara berkunjung ke Klaten. Pendapatan Klaten dari sektor pariwisata pada 2022 pun melejit hingga Rp39.266.623.580.

Kemudian Kota Solo menjadi wilayah paling banyak dikunjungi nomor dua setelah Klaten di Soloraya. Pada 2021 sebanyak 378.484 wisatawan Nusantara dan 63 wisatawan mancanegara berkunjung ke Kota Bengawan. Dengan total pendapatan dari sektor pariwisata pada tahun tersebut sebanyak Rp4.154.997.500.

Sementara itu, pada 2022 tercatat 912.920 wisatawan Nusantara dan 1.973 wisatawan mancanegara berkunjung ke Kota Bengawan. Dengan total pendapatan dari sektor pariwisata pada tahun tersebut sebanyak Rp9.905.614.541.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo 2023-2028, Mirza Ananda, berharap destinasi wisata di Soloraya masuk ke dalam Top 10 Priority dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), seperti Candi Borobudur. Menurutnya, hal itu mungkin terwujud dengan potensi wisata di Soloraya dan pengembangan 17 program prioritas Wali Kota Solo.

Mirza juga berharap pihaknya mampu melakukan table top dan sales mission ke daerah lain untuk direct selling pariwisata Solo dan Soloraya. Hal ini untuk meningkatkan awareness tentang Kota Solo sebagai destinasi serta untuk memenuhi kebutuhan. Pengembangan sarana dan prasarana penunjang wisata di Soloraya juga diperlukan sehingga bisa menjadi kota dengan destinasi yang menarik.

“Dan tentu saja juga dibarengi mengembangan-pengembangan prasarana penunjang wisata di Soloraya agar siap menjadi kota wisata yang menarik,” terang Mirza saat dihubungi Solopos.com pada Rabu. Ia menjelaskan Kota Solo merupakan kota event dan juga meetings, incentives, conventions and exhibitions (MICE) yang menjadi sentra ekonomi di Soloraya. Menurut Mirza menguraikan banyaknya perhelatan event di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya