Bisnis
Rabu, 19 April 2023 - 14:35 WIB

Kisah Para Kurir Perempuan: Masih Sempat Ambil Rapor Anak di Sela Sibuk Bekerja

Liliana Nur Hanifa  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang kurir perempuan, Wahyu Suci Anggun, mengantarkan pesanan paket untuk para pembeli, Sabtu (15/4/2023). (Istimewa).

Solopos.com, SOLO- Di balik sampainya barang-barang yang dibeli pembeli di toko online, ada para kurir pengantar paket yang sibuk bahkan lupa beristirahat dengan tenang selama Ramadan hingga Lebaran.

Salah satunya yakni kurir perempuan dari jasa kirim barang Anteraja, Aisyah Ramadhani. Sebagai seorang istri dan juga ibu, Aisyah sudah terbiasa bekerja keras.

Advertisement

Bahkan sebelum dia bergabung di Anteraja juga pernah bekerja sebagai sales promotion girl (SPG), admin pabrik, pegawai pabrik, pegawai toko, juga merantau ke Jakarta.

“Saya tu pilih ke sini [jadi kurir], karena yang penting pekerjaannya udah selesai, bisa melanjutkan aktivitas yang lain. Saya kan juga udah berkeluarga dan juga sudah punya anak, anak saya masih SD dan biasanya banyak kegiatan kayak orang tua suruh ke sekolahan untuk ambil rapot, jadi agak bebas, yang penting pekerjaannya sudah diselesaikan, bisa kemana-mana,” Itulah yang menjadi alasan Aisyah bergabung di Anteraja sejak 2021 silam.

Advertisement

“Saya tu pilih ke sini [jadi kurir], karena yang penting pekerjaannya udah selesai, bisa melanjutkan aktivitas yang lain. Saya kan juga udah berkeluarga dan juga sudah punya anak, anak saya masih SD dan biasanya banyak kegiatan kayak orang tua suruh ke sekolahan untuk ambil rapot, jadi agak bebas, yang penting pekerjaannya sudah diselesaikan, bisa kemana-mana,” Itulah yang menjadi alasan Aisyah bergabung di Anteraja sejak 2021 silam.

“Saya senang jadi kurir karena bisa ketemu banyak orang, banyak pelanggan, dan karena ini juga menjadi pekerjaan yang memang saya pilih,” ungkap Aisyah saat dihubungi pada Sabtu (15/4/2023).

Aisyah menceritakan pengalaman saat mengirimkan paket ke pelanggan. Salah satunya saat harus kesusahan mengangkut vacuum cleaner yang cukup besar dengan motor.

Advertisement

Selama mengirimkan paket ia juga pernah mengalami kendala. Salah satunya yakni alamat dan identitas yang tak lengkap sehingga membuat dia kebingungan.

Kendala pengiriman lainnya yang ia alami yaitu penerimaan alamat yang kurang jelas dari pelanggan. Ia harus mencari sampai ketemu alamat pelanggan. “Kalau belum ketemu juga biasanya dari kantor dikasih waktu selama 3 hari, kalau 3 hari tidak ketemu juga nanti paketnya dikembalikan,” kata dia.

Tak hanya di Anteraja Grogol, Anteraja, di Jalan Setiabudi No.35 juga ada beberapa kurir perempuan, salah satunya Wahyu Suci Anggun.

Advertisement

“Saat itu enggak sengaja nemu lowongan kerja (loker) di facebook, kemudian saya mencoba untuk melamar dan akhirnya diterima, kebetulan tempat kerja juga dekat banget dari rumah hanya 5 menit saja,” ujar Wahyu saat dihubungi melalui Whatsapp pada Sabtu (15/4/2023).

Wahyu mengatakan tak sedikit pelanggan yang heran ketika dia mengantarkan barang. Pelanggan banyak yang kaget cukup interogatif kepadanya karena seolah dipandang aneh perempuan jadi kurir barang. “Respons yang diterima saat saya mengantarkan paket, kok cewek ya yang nganter biasanya cowok, baru pertama lihat kurir cewek, apa enggak capek mbak? Kurang lebih seperti itu,” ujarnya.

“Semua itu dilakukan dengan enjoy, jadi tidak merasa terbebani dalam melakukan pekerjaannya sebagai kurir paket,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif