Bisnis
Minggu, 5 Desember 2021 - 14:17 WIB

Kisah Najieb, Pengusaha Tuli Asal Karanganyar Taklukkan Dunia Digital

Ika Yuniati  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ahmad Zaky Najieb, 44, seorang pengusaha las tuli penghobi seni. (Istimewa/Shopee)

Solopos.com, SOLO — Keterbatasan fisik tak membuat orang patah semangat dan berhenti berkarya. Hal itu juga dilakukan Ahmad Zaky Najieb, 44, seorang pengusaha las tuli penghobi seni.

Bengkel las alumnus Kriya Logal Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini berada di Jl. Solo-Purwodadi KM 8.5 Selokaton, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Usahanya cukup laris, hingga mempekerjakan sejumlah rekan tuli.

Advertisement

Saat penat, Najieb, meneruskan hobinya melukis. Sampai suatu saat tak terasa telah mengoleksi 3.000an karya. Ia pun menjual lewat media sosial (medsos).

“Beberapa teman juga membantu menyebarkan karya saya ke teman-temannya. Jadi beberapa orang menelepon menanyakan lukisan. Namun, saya tidak bisa menerima panggilan teleponnya. Hanya bisa menulis di chat dan menjelaskan bahwa saya tuli. Hal ini yang terkadang menjadi kendala dalam berkomunikasi,” kata dia, Jumat (3/12/2021).

Advertisement

“Beberapa teman juga membantu menyebarkan karya saya ke teman-temannya. Jadi beberapa orang menelepon menanyakan lukisan. Namun, saya tidak bisa menerima panggilan teleponnya. Hanya bisa menulis di chat dan menjelaskan bahwa saya tuli. Hal ini yang terkadang menjadi kendala dalam berkomunikasi,” kata dia, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Hampir 100% Transaksi Nasabah Mandiri Via Online

Semangatnya tak pernah surut. Najieb semakin serius belajar di dunia digital. Di sela-sela kesibukan di bengkel las, dia mencari informasi melalui Internet tentang berjualan secara daring.

Advertisement

Hingga pada Oktober 2021 lalu, Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Surakarta, memberikan informasi bahwa Shopee membuka kelas pelatihan bisnis digital khusus untuk teman tuli di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo. Kesempatan yang datang langsung disambut Najieb dengan mengajukan diri untuk ikut serta.

“Selama ini saya terhambat informasi untuk belajar dunia digital dan saya kira akan sulit. Tetapi begitu Shopee mendekatkan kami secara inklusif, ternyata mudah mempelajari bisnis digital dan saya senang bisa belajar di sini,” kata dia.

Baca Juga: Perusahaan AMDK Tolak Mentah-Mentah Pasang Label BPA di Galon Isi Ulang

Advertisement

Semangat Najieb tak berhenti di kelas. Ia kembali menghubungi trainer Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo untuk lebih mendalami seluk beluk dunia digital. Setelah belajar kelas bisnis digital, ia mendapatkan banyak masukan untuk menyesuaikan produknya agar dapat dijual di Shopee.

Misalnya, membuat lukisan dengan ukuran kecil agar mudah proses pengirimannya dan bahkan Najieb bisa menjual produk lainnya yang sesuai dengan kriteria berjualan online. “Saya ingin berkembang di bisnis digital bersama Shopee. Saya dipermudah agar dapat berjualan di sini dan bersemangat menyesuaikan kebutuhan konsumen agar dapat memiliki tambahan penghasilan dari hobi,” kata Najieb.

Omzetnya cukup lumayan. Dalam sebulan, ia mengantongi Rp3juta hingga Rp8 juta dari usahanya, tergantung pesanan. Namun, itu tak menyurutkan niatnya untuk terus berjualan dengan memanfaatkan platform digital. Ia sekaligus ingin memupus stigma negatif disabilitas.

Advertisement

Bagi Najieb, menjadi tuli bukanlah penghalang untuk terus berkembang. Siapapun harus beradaptasi termasuk disabilitas tuli. Najieb berpesan kepada teman tuli agar tak berhenti meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan media tulisan ataupun isyarat, terlebih jika telah memiliki cita-cita yang besar.

“Dulu, sebelum ada HP (ponsel pintar) seperti sekarang, orang tuli sangat sulit berkomunikasi dengan orang dengar. Sekarang zaman sudah maju. Melalui HP, kita bisa online dan bisa menunjukkan apa saja. Temen-teman tuli harus banyak belajar Bahasa Indonesia. Supaya kata-kata yang disampaikan tepat. Agar orang-orang paham maksud kita, sehingga tertarik dengan usaha kita,” kata dia dibantu juru isyarat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif