SOLOPOS.COM - Suasana acara Konferensi Pers dan Nonton Bareng Serial Web “Pusaka” oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, pada Rabu (23/10/2023) malam. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, JOGJA — Menjaga kelestarian lingkungan memerlukan peran semua pihak mengingat adanya dampak krisis lingkungan. Peran anak muda dinilai penting untuk menciptakan iklim ramah lingkungan.

Misalnya yang dilakukan oleh Founder Kertabumi Recycling Center, Ikbal Alexander, yang mampu membangun 123 bank sampah di 47 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Ikbal merupakan aktivitis sekaligus profesional yang fokus mengampanyekan pengelolaan sampah dan pengendalian terhadap perubahan lingkungan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Pada 2017, Ikbal mendirikan Kertabumi Recycling Center karena terinspirasi kesuksesan daur ulang sampah di berbagai negara, termasuk Jepang.

Dalam Konferensi Pers dan Nonton Bareng Serial Web Pusaka oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) secara virtual di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (23/10/2023) malam, Ikbal berkisah sulitnya menggagas kampanye daur ulang sampah.

Gagasan ini berangkat dari pengalaman pribadi Ikbal dengan sampah. “Awal mulanya sampai bisa akhirnya bergerak memilah sampah dan lahir Kertabumi, karena sangat personal, beberapa tahun lalu sering keliling di Bali atau Nusa Pedina. Ternyata waktu saya diving lebih banyak plastik di sana,” ujarnya.

Bergerak atas keresahannya ini, Ikbal kemudian mulai mendirikan bank sampah di lingkup RT, RW hingga kecamatan. “Melihat bahwa banyak survei mengatakan, generasi muda 60% peduli soal lingkungan. Itu jadi modal kami untuk memastikan bahwa mereka bisa,” tambah Ikbal.

Walaupun dimulai pada lingkup kecil, Ikbal mengaku ada lebih dari 20.000 nasabah di 123 bank sampah. Menurut dia, bank sampah ini terbantu dengan anak muda yang sangat peka terhadap lingkungan. Sebanyak 70% nasabah di bank sampah miliknya adalah anak muda di usia 20 tahun hingga 35 tahun, sementara porsi perempuan mendominasi sebanyak 80%.

Ikbal menguraikan kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai di rumah, dengan memilah sampah. Akan tetapi, Ikbal menguraikan kesadaran untuk memilih sampah untuk perlu waktu. Bahkan orang tua Ikbal butuh waktu tiga tahun agar konsisten memilah sampah dari rumah. Padahal Ikbal mengaku telah memilah sampah sejak 2016.

“Saya pikir enggak perlu dipaksakan, penting konsisten. Paling simpel dibagi dua, sampah basah atau sampah kering,” paparnya.

Agar kampanye yang digagas Ikbal kian masif, dia mengaku menggunakan media sosial sebagai media edukasi pilah sampah. Ia menyebut berdasarkan survei, orang Indonesia rata-rata menghabiskan tiga jam sehari untuk media sosial. Menurutnya media sosial menjadi instrumen efektif dalam aksi kepedulian terhadap lingkungan.

Program Officer BLDF, Dandy Mahendra, menguraikan konsistensi anak muda dalam menjaga lingkungan. Sebab, gerakan peduli lingkungan, seperti menanam pohon dan sekali buang sampah sembarang tidak akan berdampak langsung.

Oleh sebab itu, BLDF menyampaikan edukasi dengan cara paling dengan generasi zaman sekarang, misalnya media sosial. Berangkat dari hal ini, pihaknya membuat serial web Pusaka yang bertujuan untuk menginspirasi dan edukasi kepada anak muda.

“Kami sekarang masuk melalui digital, Instagram, Youtube, dan TikTok. Kami berusaha membuat konten positif tentang lingkungan. Dengan lebih menyatu dengan anak muda, lebih gampang dan mudah, dan luas di generasi muda. Ini BLDF sudah beberapa kali melakukan aksi gerakan cinta lingkungan, melalui web series keempat ini. Ada juga gerakan menanam pohon yang secara konsiten kami lakukan, salah satunya di Kompleks Prambanan pada 2019 lalu,” ujar dia.

Selain penanaman pohon, Dandy mengaku juga mempunyai pengolahan sampah di Kudus yang mengolah sampah organik menjadi pupuk. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya