SOLOPOS.COM - Pemilik Eiger, Ronny Lukito. (www.infobiografi.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pemilik sekaligus pendiri Eiger, yakni Ronny Lukito, 61, merupakan sosok yang gigih dalam berwirausaha. 

Sebagai pemilik, Ronny Lukito, merintis Eiger sejak 1979. Berkat kerja keras dan konsistensinya dalam berinovasi, produk lokal dengan tagline mendunia itu kini sudah menembus pasar ekspor.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dilansir dari berita Bisnis.com pada September 2022 silam, pemilik Eiger tersebut kini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Eigerindo Multi Produk Industri (MPI).

Ronny bukanlah pengusaha yang lahir dari keluarga berada. Ekonomi keluarganya bahkan cenderung kurang mampu. Sejak Sekolah Teknologi Menengah atau sekolah menengah atas, Ronny memang sudah memulai berbisnis.

Ronny berjualan susu yang dijajakan dari rumah ke rumah. Pemilik Eiger tersebut harus bekerja keras karena dirinya anak ketiga dari enam bersaudara yang juga merupakan anak laki satu-satunya di keluarga.

Kondisi tersebut membuatnya harus bekerja keras membantu perekonomian keluarga. Setelah lulus sekolah menengah atas, Ronny tak bisa melanjutkan kuliah.

Ia kemudian mengembangkan bisnis tas yang dikelola keluarganya sejak 1976. Melansir pada situs Biografiku, saat itu merek tas produknya bernama Butterfly.

Nama ini diambil dari merek mesin jahit buatan China yang mereka pakai.  Ronny membantu membeli bahan ke toko tertentu atau mengantarkan barang dagangan ke pelanggan mereka.

Dari hasil pengalaman itulah, Ronny mulai mempelajari seluk-beluk pembuatan tas. Ronny mulai dari desain, proses packing tas, hingga proses transaksi.

Promosi ke Mal

Pada 1979 Ronny pun mengembangkan bisnis tasnya dengan memasukkan produknya ke berbagai mal seperti Matahari Department Store.

Namun, permohonan Ronny untuk mengajukan diri sebagai pemasok tersebut ditolak terus menerus oleh pihak manajemen pembelian.

Tak putus asa, pemilik Eiger itu kemudian mengembangkan jaringan pemasaran lewat model lain, yakni dengan mencari mitra pengecer baru untuk membuka pasar baru.

Sampai akhirnya, beberapa tahun kemudian produknya bisa masuk ke mal.

Sebelum diberi nama Eiger, nama pertama yang dipilih Ronny yakni Exxon. Nama tersebut kemudian diganti Export dan Sport.

Sampai akhirnya, nama produk tas Ronny menjadi Eiger. Melansir dari situs resmi Eiger Adventure, Eiger diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss.

Cita-cita Ronny untuk menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas tercapai. Pemilik Eiger ini berhasil menembus mal Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan Department Store besar lainnya.

Kini Ronny memiliki empat perusahaan besar.  Beberapa produknya yakni Eiger, Bodypack, Neosack, Nordwand, Morphosa, Exsport, XTREM, Vertic, Domus Danica, Broklyn, hingga World Series.

Ronny mengatakan, Eiger akan lebih fokus dalam mengembangkan program sustainability dengan harapan menjadi bagian dari solusi untuk menjaga dan memperbaiki kondisi alam Indonesia.

Dia pun bertekad untuk terus menjadikan Eiger sebagai brand lokal kebanggaan bangsa di segmen tropical adventure market dunia.

Perkembangan Eiger dari tahun ke tahun memang cukup pesat. Penjualan produk Eiger saat ini sudah menembus pasar di berbagai negara mulai dari, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Cina, Vietnam, Malaysia, Filipina, Lebanon, dan Jepang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Sosok Ronny Lukito, Pemilik Brand Eiger Jebolan STM yang Sempat Jualan Susu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya