Bisnis
Rabu, 25 Januari 2023 - 17:37 WIB

Kisah di Balik Brand Cilor Sarjana yang Miliki 26 Outlet di Soloraya dan Jogja

Galih Aprilia Wibowo  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembeli mengantre di salah satu lapak Cilor Sarjana. (Istimewa/Rizka Faiza).

Solopos.com, SOLO — Berawal dari satu outlet di kawasan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Cilor Sarjana mampu berkembang hingga kini memiliki sekitar 26 outlet di kawasan kampus di Soloraya dan Jogja.

Kuliner bisa dibilang menjadi bisnis yang paling menjanjikan dan tidak pernah mati. Pelaku usaha kebanyakan menyasar di kawasan satelit Kota Solo, terutama tak jauh dari lembaga pendidikan untuk membuka cabang.

Advertisement

Pertimbangan ini banyak diambil oleh pengusaha kuliner, salah satunya, Rizka Faiza, pemilik usaha Cilor Sarjana. Cilos Sarjana memang menjadi kawasan kampus sebagai sasaran awal lokasi pendirian cabang. Wanita berusia 24 tahun ini menguraikan bahwa brand Cilor Sarjana sendiri ia pilih bersama ketiga rekannya untuk branding kuliner yang lebih mencerminkan kawasan kampus.

Rizka bersama dua rekannnya, Alvian serta Arif Kurniawan menjadi pemilik Cilor Sarjana. (Istimewa/Rizka Faiza).

Rizka bersama rekannnya, Alvian serta Arif Kurniawan membuka outlet pertama Cilor Sarjana di kawasan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, outlet kedua ia buka di kawasan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo. Hingga kini, mereka mempunyai 20-an outlet di Soloraya serta enam outlet di Jogja sehingga totalnya ada sekitar 26 outlet.

Bukan tanpa alasan, Jogja menjadi daerah kedua untuk memperluas usahanya karena memang kota ini terkenal sebagai kota pelajar. “Selain kota pelajar, Jogja juga dikenal dengan kota wisata dan kota budaya. Jadi kelebihan Jogja menjadi kelebihan kami juga untuk mencapai target market lebih luas,” terang Rizka saat dihubungi Solopos.com, pada Rabu (25/1/2023).

Advertisement

Rizka mengaku menyesuaikan produknya untuk bisa menjangkau semua kalangan. Walaupun nama sarjana identik dengan mahasiswa, target market mereka bukan hanya mahasiswa, namun semua kalangan.

Namun, mereka kerap kali mendirikan cabang di daerah kampus, sehingga lekat dengan mahasiswa. Wilayah kampus menjadi lokasi strategis untuknya membuka cabang, karena banyak aktivitas masyarakat di sana.

Dalam sehari ia bisa menjual 60 kg hingga 85 kg camilan berbahan dasar tepung kanji ini ataupun makaroni. Untuk 1,5 kg cilor dan 1 kg makaroni telur (maklor), masing-masing ia bisa memperoleh Rp170.000 hingga Rp185.000. Jika diambil rata-rata satu outlet Cilor Sarjana, bisa meraup cuan Rp700.000 hingga Rp1,2 juta per hari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif