SOLOPOS.COM - Nurul Atik pemilik waralaba Rocket Chicken. (Herlambang Kusumo Jati/Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA — Ribuan waralaba Rocket Chicken yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, tidak lepas dari tangan mantan seorang laki-laki mantan pegawai Cleaning Service bernama Nurul Atik.

Menelusuri jalan-jalan Jogja tidak akan lepas dari berbagai sajian kuliner yang ditawarkan. Mulai dari sajian makanan tradisional hingga makanan dikemas secara modern di restoran cepat saji.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Salah satu yang kerap ditemui di sepanjang jalan, Waralaba yang terkenal dengan sajian Ayam Gorengnya, yaitu Rocket Chicken.

Meski Jogja bukan menjadi lokasi pertama didirikannya Rocket Chicken, namun hingga saat ini Rocket Chicken tetap eksis di Jogja. Rasa yang nikmat, dengan berbagai inovasi menu dan harga yang terjangkau kerap menjadi pilihan santapan masyarakat Jogja, atau orang yang datang ke Jogja.

Baca Juga: Ribuan Usaha Kuliner Sudah Bergabung, Ini Cara Jadi Mitra AirAsia Food

Nama Rocket Chicken yang berawal dari doa, harapan dapat melesat dengan sangat cepat pun terus bergerak melakukan ekspansi.

Bermula dari Semarang, Jawa Tengah tahun 2010, Rocket Chicken tetap melesat, meski dua tahun terakhir dihantam pandemi Covid-19. Ratusan cabang baru dibuka, hingga total saat ini Rocket Chicken memiliki 1.030 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Eksistensi Rocket Chicken tidak diragukan lagi. Rocket Chicken mampu bertahan selama 12 tahun ini, dengan ribuan cabang. Siapa sangka, orang yang mampu membawa Rocket Chicken ini, melalui jalan yang tidak mudah. Sosok Pendiri Rocket Chicken, Nurul Atik bermula dari seorang Cleaning Service.

Baca Juga: Ini Peluang Usaha 2022 dengan Modal Kecil, Bisa Dicoba Nih!

Lahir dari Keluarga Sederhana

Dengan kaus warna putih dan kemeja yang tidak dikancingkan, berpadu celana jeans dan sneakers, Atik nampak ramah menyambut para tamu yang datang di Gedung Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (20/2/2022) Siang itu.

Hari itu memang ada acara khusus yang digelar Rocket Chicken. Selain pengundian hadiah untuk pelanggan, ada peluncuran film yang mengisahkan perjalanan hidupnya, menyambut 12 Tahun perjalanan Rocket Chicken.

Lahir dari keluarga Petani sederhana, membuat Atik harus bekerja ekstra untuk membiayai pendidikan selepas SMA. “Saya sembilan bersaudara, saya bungsu, orang tua petani, kadang jadi tukang batu, Orang tua tidak bisa membaca dan menulis. Jadi saat itu berusaha mencari kerja sendiri untuk hidup,” kata Atik.

Sekitar tahun 1986, Ia diterima menjadi Cleaning Service di California Fried Chicken (CFC) di Semarang, Jawa Tengah. Kesibukannya bekerja, memaksanya mengubur mimpi untuk melanjutkan pendidikan.

Bergaji Rp35.000/ bulan, dan harus dibagi untuk berbagai kebutuhan mulai dari biaya kos, makan, hingga transportasi, membuat Atik harus bersiasat. Kerap Ia memilih berjalan kaki beberapa kilometer, tidak naik transportasi umum, agar lebih hemat. Meski bergaji pas-pasan, tidak membuat Atik bermalas-malasan.

Baca Juga: Mezzanine Usung Konsep Greenhouse Ramaikan Bisnis Kuliner Jogja

Pria kelahiran Jepara 55 tahun yang lalu itu tetap giat bekerja dan amanah. Buah kerja kerasnya itu pun membuahkan hasil. Setelah menjadi pegawai tetap, Ia kemudian diangkat menjadi tukang cuci piring, kemudian bergeser ke posisi juru masak selama empat bulan.

Lantaran kinerjanya semakin hari semakin baik, Ia lantas menjadi kasir selama enam bulan. Berturut-turut posisinya makin gemilang. Atik diangkat menjadi supervisor, dan kemudian dipercaya menjadi asisten manajer. Saat itu ada kekosongan di bagian audit, Ia kemudian menggantikan posisi tersebut selama. Tidak memerlukan waktu yang lama Ia dipercaya menjadi manager area.

Sekitar 10 tahun merintis karier di CFC, menjadi bekalnya untuk mengembangkan usaha sendiri. Bersama dengan rekannya Ia mendirikan restoran cepat saji ayam goreng juga, dengan merek Quick Chicken. Usaha itu pun bisa berjalan dan berkembang. Namun, karena satu dan lain hal, Atik mengundurkan diri, dan ingin benar-benar mandiri mendirikan usahanya.

Baca Juga: Kuliner Jogja Belum Dipromosikan dengan Baik

Tidak langsung memulai Rocket Chicken selepas dari usaha bersama rekannya, Atik sempat berjualan aneka gorengan selama dua tahun.

“Agak berat juga sebenarnya meninggalkan perusahaan kedua itu. Namun, sudah mengambil keputusan dan didukung istri juga. Sempat membuka usaha jualan Tahu Sumedang, Pisang Goreng di Kalasan. Pengalaman-pengalaman itu membentuk mental saya juga,” ucap Atik.

Pada 2010, Atik memberanikan membuka usaha fried chicken dengan mengajak kakaknya dengan sistem franchise. Padahal saat itu peluang investasi bisnis yang Ia tawarkan masih berada di angan-angan. Baru setelah Ia berhasil meyakinkan kakaknya tersebut, pada 21 Februari 2010 gerai pertama di Semarang dibuka. Hingga saat ini usahanya pun berkembang dengan sistem waralaba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya