Bisnis
Minggu, 19 Februari 2023 - 18:51 WIB

Kinerja Positif BRI Diproyeksikan Berlanjut, Targetkan BBRI Tembus Rp6.100

Bc  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Efisiensi menjadi kunci keberhasilan atas pertumbuhan kinerja yang signifikan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Istimewa/Bank BRI).

Solopos.com, JAKARTAPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI atau BBRI membukukan kinerja yang sangat positif sepanjang 2022.

Secara konsolidasi, bank yang fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini berhasil membukukan rekor laba sebesar Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara tahunan (year on year/ yoy).

Advertisement

Sementara itu, asetnya juga berhasil tumbuh double digit sebesar 11,18% yoy menjadi Rp1.865,64 triliun.

Kunci keberhasilan dari pertumbuhan kinerja yang signifikan ini adalah efisiensi. Tercermin dari rasio BOPO yang tercatat 69,10%, atau lebih rendah dari 2021 sebesar 78,54%. Rasio CER juga semakin membaik dari 50,25% pada 2021 menjadi 48,16% pada 2022.

Advertisement

Kunci keberhasilan dari pertumbuhan kinerja yang signifikan ini adalah efisiensi. Tercermin dari rasio BOPO yang tercatat 69,10%, atau lebih rendah dari 2021 sebesar 78,54%. Rasio CER juga semakin membaik dari 50,25% pada 2021 menjadi 48,16% pada 2022.

Sementara, CIR yang pada 2021 mencapai 48,56% menjadi 47,38% atau semakin efisien. Kualitas kredit yang semakin membaik pun berhasil menurunkan cost of cedit atau COC dari 3,78% pada akhir 2021 menjadi 2,55% pada akhir 2022.

Terkait pencapaian itu, analis pasar modal dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo mengatakan, pertumbuhan kredit menjadi agenda utama bagi BRI pada 2023 sehingga tren positif atas kinerja BRI diproyeksikan akan berlanjut tahun ini.

Advertisement

Pertumbuhan kredit BRI tahun ini pun diperkirakan akan berada pada kisaran 10%-12%. Menurut Handiman, Mirae Aset Sekuritas memproyeksikan untuk CoC berada dikisaran 2,5%, sedangkan manajemen BRI menargetkan CoC akan berada di kisaran 2,2%-2,4%.

Optimisme senada juga disampaikan Head of Equity Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni. Hal itu tak terlepas dari efisiensi yang mampu dilakukan perseroan.

“Faktor pendukung utama kinerja BBRI di antaranya lower credit cost, non-interest income, dan usaha untuk efisiensi secara internal,” ujarnya terpisah.

Advertisement

Upaya untuk efisiensi, kata dia, dapat dilihat hasilnya dari membaiknya kualitas aset. Agung pun menyoroti fee based income (FBI) yang meningkat seiring dengan mulai berangsur normalnya aktivitas perekonomian setelah pandemi.

FBI yang dicatatkan BRI, menurut Agung, menghasilkan sumbangsih yang signifikan terhadap kinerja BBRI. Terlebih FBI yang ditorehkan bank dengan jejaring terluas di Indonesia itu tumbuh double digit atas keberhasilan dari transformasi digital.

Target Price di Level 6.100

Seperti diketahui, hingga akhir Desember 2022 terbesar milik pemerintah itu berhasil menghimpun FBI hingga mencapai Rp18,80 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 10,16% secara tahunan.

Advertisement

Dengan demikian fee to income ratio yang ditorehkan BRI mencapai 11,37%. Oleh karena itu, menurut Agung kinerja positif BRI tersebut akan sangat berdampak terhadap kinerja saham perseroan di pasar modal.

“Dengan kinerja yang begitu positif di tahun 2022, prospek saham BBRI diperkirakan masih akan memberikan imbal hasil yang menjanjikan di tengah kondisi perekonomian yang menantang dan tren kenaikan tingkat suku bunga,” imbuhnya.

Terkait kinerja saham BBRI di pasar modal, Handiman pun sependapat dengan Agung. Pihaknya merekomendasikan investor dengan mengambil langkah buy untuk saham BBRI. Menurutnya, target price saham BBRI ada pada level 6.100.

“Kami mempertahankan rekomendasi buy dengan target price Rp6.100. Berdasarkan P/B target FY2023F sebesar 2,5x. BRI akan melanjutkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2023 dan hasil dividen yang menguntungkan,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif