SOLOPOS.COM - Terus berinovasi untuk menjalankan operasional yang efisien, menjadi kunci utama bagi SBI untuk tetap melayani kebutuhan pelanggan di tengah masa pandemi Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) hari ini melaporkan kinerja keuangannya untuk periode kuartal ketiga tahun 2021, dengan ringkasan perbandingan sebagai berikut:

*dalam miliar Rupiah kecuali volume penjualan

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

9 bulan s.d 30 Sep 2021

(Tidak diaudit)

9 bulan s.d 30 Sep 2020

(Diaudit)

Volume Penjualan Semen dan Terak (termasuk ekspor dalam juta ton)

9.832

8.705

Pendapatan

8.079

7.335

Laba Kotor

2.066

2.051

EBITDA

1.649

1.592

Laba Sebelum Bunga dan Pajak Penghasilan

1.022

965

Laba/Rugi Periode Berjalan

459

438



Di tengah situasi dan kondisi pembatasan-pembatasan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, kegiatan konstruksi nasional berlangsung lebih aktif pada semester kedua 2021.

Hingga akhir September 2021, konsumsi semen domestik tercatat meningkat sebesar 5,51% dan ekspor sebesar 35,49% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Catatkan Kinerja Positif, PT SBI Terus Beradaptasi Dengan Pandemi

Melalui sinergi dengan SIG, SBI mencatat peningkatan total volume penjualan semen dan terak sebesar 12,95% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, secara umum peta industri semen nasional masih tergolong berat. Belum lepas dari pandemi Covid-19 dan market overcapacity, industri semen kini juga terdampak kenaikan harga batu bara yang melonjak tinggi akibat krisis energi global.

Efisiensi Penggunaan Batu Bara

Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), batu bara sebagai sumber energi utama dalam produksi semen berkontribusi rata-rata sekitar 30% pada biaya produksi. Menyikapi hal tersebut, SBI memperkuat sinergi dengan SIG dan mengupayakan efisiensi dalam penggunaan batu bara. Berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan, membantu SBI menjaga EBITDA tetap positif dan mencatat laba bersih sebesar Rp459 miliar.

“Tak hanya semen, tapi industri pengguna batu bara lainnya seperti tekstil dan kertas pun kini sangat mengkhawatirkan pasokan dan kenaikan harga batu bara. Melalui sinergi dengan SIG, kami berusaha tetap memenuhi kebutuhan pelanggan untuk perumahan dan proyek-proyek konstruksi baik swasta maupun pemerintah,” ujar Aulia Mulki Oemar, Direktur Utama SBI.

Baca juga: SBI Bisa Mengolah Sampah Rumah Jadi Bahan Bakar Alternatif, Ini Rahasianya

Sebagai informasi, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG. Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya