SOLOPOS.COM - Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Solopos.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI masuk ke dalam daftar Global 2.000 perusahaan terbaik di dunia 2023 versi Forbes.

BNI menjadi salah satu dari 8 perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar prestisius dunia ini. Peringkat Global 2.000 sendiri didasari pada empat metrik, yakni penjualan, laba, aset, dan nilai pasar.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Data yang digunakan mengacu pada laporan keuangan perusahaan yang tersedia per 5 Mei 2023. BNI mendapat peringkat 930 dengan penjualan mencapai US$5,02 miliar, laba US$ 1,23 miliar, aset US$66,15 miliar, dan nilai pasar sebesar US11,76 miliar.

“Kami bersyukur dan berterima kasih atas apresiasi dari Forbes ini. Tentu hal ini akan memacu kami untuk terus melanjutkan transformasi dan terus meningkatkan kinerja yang berkelanjutan,” ungkap Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Pada tahun ini, BNI terus menjalankan agenda transformasi dan hal ini semakin memberikan dampak positif pada perseroan sekaligus membuka berbagai potensi bisnis baru.

Pada kuartal I 2023, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 31,8% secara tahunan (YoY).

Capaian ini tentu berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5% di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%.

Selain itu, kredit konsolidasi BNI sukses tumbuh 7,2% YoY atau mencapai Rp634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.

Dari sisi likuiditas, Perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4% YoY atau mencapai Rp743,7 triliun.

Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct.

CASA Perseroan, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9% YoY dengan rasio CASA mencapai 69%. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat Perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7%.

Pencapaian pada kuartal I 2023 ini sejalan dengan visi perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. BNI akan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya