SOLOPOS.COM - Seminar Gaya Hidup Sehat dan Produktif Untuk Mengembangkan BPR/BPRS yang digelar oleh Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris (Pesakom) Soloraya di Ballroom Adhiwangsa Hotel & Convention Hall, pada Selasa (27/6/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto menguraikan kinerja positif ditorehkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Soloraya.

Ia menguraikan BPR/S di Soloraya per April 2023, secara year-on-year (yoy) baik dari aset, dana pihak ketiga bank (DPK), dan kredit masing-masing mengalami peningkatan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dibandingkan periode sebelumnya, secara yoy peningkatan aset sebesar Rp1.044 miliar atau sebesar 10,42%, kemudian DPK naik menjadi Rp772 miliar dengan persentase sebesar 10,10%, dan kredit naik menjadi Rp899 miliar yang mengalami kenaikan sebanyak 11,73%

Eko mengapresiasi pencapaian pertumbuhan aset, DPK, dan penyaluran kredit BPR atau pembiayaan BPRS di wilayah Soloraya yang tumbuh positif secara yoy yang didorong oleh pulihnya perekonomian masyarakat pasca-pandemi Covid-19.

Namun, terdapat peningkatan nominal non perfoming loan (NPL) BPR/S di wilayah Soloraya sebesar Rp182 miliar yaitu sebanyak 40,07% yoy. Hal ini yang harus menjadi perhatian dan menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi sektor perbankan.

Selain itu masih terdapat potensi kenaikan NPL dari debitur restrukturisasi yang tercatat sebesar Rp581,95 miliar sebanyak 4.004 rekening seiring dengan akan berakhirnya ketentuan relaksasi Covid-19.

“Potensi peningkatan kredit non lancar  ini harus kita waspadai bersama agar tercipta ketahanan kondisi sektor jasa keuangan Solo Raya yang optimal,” papar Eko dalam acara Seminar Gaya Hidup Sehat dan Produktif Untuk Mengembangkan BPR/BPRS yang digelar oleh Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris (Pesakom) Soloraya di Ballroom Adhiwangsa Hotel & Convention Hall, pada Selasa (27/6/2023).

Ketua Pesakom Soloraya, Wymbo Widjaksono, menguraikan untuk mengembangkan BPR/BPRS tidak cukup hanya mengandalkan sehat secara finansial,

Namun juga harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang sehat jasmani dan rohani.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pesakom Soloraya menyelenggarakan seminar yang menghadirkan pembicara, ahli paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dr. Agus Ali Fauzi, PGD, Pall. Med (ECU).

Dalam sambutannya, Wymbo menyampaikan Pesakom merupakan wadah para pemegang saham dan komisaris yang memiliki misi untuk memajukan BPR/BPRS di Soloraya.

“Tujuan diselenggarakan seminar dilatarbelakangi apabila pikiran dan jasmani kita sehat, maka BPR/BPRS juga turut sehat, ” ungkapnya.

Selanjutnya, Wymbo memaparkan selain seminar gaya hidup sehat dan produktif, juga disampaikan sosialisasi Undang-undang Nomor 24 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) oleh DPR RI Komisi XI, Mustofa.

Sebagai pembicara, Agus Ali Fauzi, mengajak peserta seminar untuk selalu menghindarkan pikiran stres dan selalu berpikir positif dalam berinteraksi dengan orang lain agar bisa hidup sehat dan produktif dalam mengembangkan BPR/BPRS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya